RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung telah menerima data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 130 ribu orang lebih yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 tahap 2.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr. Rosye Arosdiani mengungkapkan, pada tahap 2, lansia menjadi prioritas utama yang akan menerima vaksin Covid-19.
Selain lansia, vaksin tahap 2 juga kepada tenaga kesehatan (nakes) yang belum menerima vaksin pada tahap 1. Kemudian petugas pelayan publik seperti TNI/Polri, pedagang pasar, dan guru.
“Data yang baru kami terima yaitu kurang lebih 120 ribu lansia, 9 ribuan pelayan publik, dan 8 ribuan nakes belum,” tuturnya, Kamis (25/2).
Terkait masih banyaknya nakes yang belum mendapat vaksinasi, Rosye mengungkapkan, itu karena ada beberapa aturan yang berubah. Salah satunya, terkait kriteria yang boleh divaksinasi.
Seperti tensi yang dulu tidak boleh di atas 140, namun saat ini boleh di bawah 180. Kemudian penyintas Covid-19 saat ini sudah boleh dan batas usia yang dulu maksimal 59 tahun.
“Ada 8 ribuan nakes yang belum. Itu karena ada perkembangan yang terus berubah seiring dengan penelitian yang dilakukan,” terangnya.
Menurutnya, data itu masih sementara. Sebab yang membuka pendaftaran dan melakukan pendataan sepenuhnya dari Kemenkes. Sehingga Dinkes hanya menerima dan tidak bisa menentukan orang yang menjadi prioritas.
“Target vaksinasi sampai Juni pekan kedua. Sehingga semuanya bertahap dan sesuai penentuan prioritas yang pusat tentukan,” terangnya.
Pada vaksinasi tahap 2, Dinkes Kota Bandung berusaha segera melaksanakannya. Namun, pihaknya baru menerima data.
Saat ini pihaknya masih memilah untuk kemudian mendistribusikan vaksin Covid-19 kepada fasilitas kesehatan yang telah dipilih untuk melaksanakan vaksinasi.
“Kita sekarang sedang memilah kemudian akan mendistribusikannya kepada faskes yang sudah kita pilih. Kemudian menghubungi yang akan divaksinasi,” bebernya.
Di Kota Bandung, kata Rosye, tidak semua faskes melaksanakan vaksinasi tahap 2. Hanya faskes yang dipilih berdasarkan kriteria saja yang bisa melaksanakan.
“Karena lansia butuh perhatian khusus sehingga tidak seluruh Rumah Sakit. Ada Rumah Sakit Khusus Ibu Anak (RSKIA), Rumah Sakit Umum, dan sekitar 30 Puskesmas,” tuturnya.
“Kita sedang bersiap, mudah-mudahan besok sudah ada faskes yang datanya sudah klop dan siap dan kita sesegara mungkin melakukan vaksinasi,” tuturnya.
Rosye mengungkapkan, 120 ribu lebih lansia di Kota Bandung akan mengikuti vaksinasi tahap 2.
Rosye menjelaskan, itu masih data sementara. Sebab vaksinasi tahap 2 targetnya akan berlangsung hingga minggu ke-2 bulan Juni. Sehingga Dinkes akan menerima data secara bertahap dari Kemenkes.
Baca Juga:
- Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim
- 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tahap 2 Sasar Lansia dan Pelayan Publik di Jabar
- Vaksin Gotong Royong Wujud Tanggung Jawab Pengusaha kepada Karyawan
“Lansia, bukan jatahnya 120 ribu orang tapi bulan ini yang kita terima dosis vaksin baru sebanyak itu,” tuturnya.
“Jadi semuanya akan mendapat giliran tapi tidak serentak, karena sesuai dengan ketersediaan vaksin,” sambungnya.
Rosye menuturkan, tidak semua lansia bisa menerima vaksin. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi karena ada beberapa kondisi tertentu yang tidak bisa divaksin.
“Khusus pada lansia, perlu ditambahkan anamnesa, yaitu bila mengalami tanda-tanda frail, renta, atau rapuh,” tegasnya.