RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat meningkat, apalagi pandemi Covid-19 membuat kondisi semakin mencekik.
Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Indonesia ada 27,55 juta orang. Angka ini meningkat 1,13 juta orang sejak Maret 2020.
Berangkat dari sana, Rumah Zakat menargetkan 2,5 juta penerima manfaat tahun ini bisa tersalurkan.
Penyaluran melalui optimis dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lainnya yang dititipkan para donatur.
CEO Rumah Zakat Nur Efendi menuturkan melalui program ekonomi RZ, 15 persen penerima manfaat keluar dari garis kemiskinan.
Sehingga mereka bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki. Kemudian 20 persennya mengalami peningkatan kesejahteraan.
“Tahun ini kami berharap dapat membantu 20% dari penerima manfaat untuk keluar dari kemiskinan,” katanya pada press conference daring, Jumat (26/2).
Nur mengungkapkan, adapun pendekatan program RZ dalam membina para penerima manfaat adalah Desa Berdaya.
Ini adalah sebuah proses pemberdayaan terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa.
Saat ini terdapat 1.686 Desa Berdaya pada 1.203 kecamatan 285 kabupaten kota pada 33 provinsi Indonesia.
Masing-masing Desa Berdaya didampingi fasilitator pemberdayaan dengan nama relawan inspirasi.
Baca Juga:
- Ancaman Resesi Indonesia, Rumah Zakat Optimalisasi Dana ZISWAF
- Sambut Tahun Baru dengan Kebahagian, Rumah Zakat Segera Luncurkan Inovasi Digital
- Rumah Zakat Dukung Imbauan Kemenag Terkait Bayar Zakat Lebih Awal
Nur berharap, tahun ini menargetkan ada 1.700 Desa Berdaya yang dibangun, supaya lebih banyak masyarakat yang terbantu.
“Kami berupaya menyelaraskan seluruh program agar memberikan kontribusi pada pencapaian SDGs. Tahun 2020 bersama donatur, RZ berkontribusi pada 28 target dan 56 indikator,” tuturnya.
Tahun lalu, RZ bersama para donatur berupaya membantu 190.820 penerima manfaat terdampak pandemi Covid-19 melalui program Bersama Hadapi Corona.
Program ini dimulai dari edukasi, kesehatan, jaminan sosial, dan PHBS di 485 titik, penyaluran 372.542 paket makanan dan suplemen, 292.306 masker untuk Indonesia, 13.267 perlengkapan kesehatan, 1.204 bantuan UMKM, dan 19 titik lumbung pangan.
(fid)
