RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui panjangnya massa pandemi Covid-19, membuat tingkat kejahatan di Kota Bandung meningkat.
“Ini kan masa pandemi panjang, ya. Jadi memang secara ekonomi terganggu. Sehingga tingkat kejahatan sangat mungkin untuk meningkat,” ujar Yana kepada wartawan, Senin (1/3).
Karenanya, Yana meminta Satpol PP beserta seluruh stakeholder terkait untuk melakukan patroli lebih giat.
“Seperti yang kita lihat belakangan ini, di media sosial sedang viral bagaimana tindak kejahatan dengan mengalihkan perhatian korban. Modusnya sekarang memang bermacam-macam,” tuturnya.
Yana mengakui dengan ditutupnya Taman Alun-alun Kota Bandung, memindahkan kerumunan di sekitarnya.
“Karenanya saya meminta warga untuk tetap menjauhi kerumunan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, selain itu, kerumunan juga berpotensi untuk terjadi penularan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Keamanan dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung Taspen Efendi mengatakan, pihaknya memang terus melaksanakan patroli.
Hanya saja ia tidak bisa menjamin dengan patroli tindak kejahatan akan menurun.
“Yang bisa kita pastikan Ketertiban akan lebih terjaga. Tapi kalau tingkat kejahatan kami tidak bisa menjamin. Memang siapa yang bisa menjamin, polisi saja tidak bisa,” tutur Taspen.
Baca Juga:
- ART di Buahbatu Habisi Nyawa Majikan, Bersandiwara Seolah-olah Diperkosa
- Residivis Spesialis Curanmor Ditembak Mati di Cileunyi
Pada sisi lain, Taspen mengatakan tindak kriminal bukan ranah Satpol PP.
“Itu kan sudah menjadi kewenangan kepolisian. Kalau kami, tugasnya mengawal pelaksanaan Perda,” tuturnya.
Bahkan jika pihaknya menerima laporan dari warga dan menangkap tangan, yang bisa dilakukan oleh Satpol PP adalah menyerahkan kepada pihak kepolisian.
“Waktu itu juga kami menerima laporan ada kejadian. Tapi kami arahkan untuk laporan ke Polsek,” pungkasnya.
(mur)