RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyatakan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar relatif masih stabil.
Namun, cabai rawit menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan, menembus Rp120 ribu/kg.
Menurut Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, dari 8 pasar yang terpantau, harga cabai rawit merah dijual dikisaran Rp 110-120 ribu.
“Untuk cabai rawit merah di Pasar Cihaurgeulis kisaran Rp 110 ribu, Pasar Sederhana Rp 110 ribu, Pasar Palasari ada yang jual Rp 120 ribu, dan Pasar Ujungberung ada yang Rp 120 ribu juga,” ungkapnya kepada Radar Bandung, Kamis (4/3).
“Yang lagi naik memang cabai rawit merah atau cabai rawit domba. Dari beberapa pasar yang kita cek Rp120 ribu itu paling tinggi,” sambungnya.
Meiwan mengatakan, kenaikan harga cabai rawit, tidak hanya terjadi di Kota Bandung, melainkan juga pada sejumlah wilayah kota kabupaten lainnya.
Dari pengamatannya, penyebab naiknya harga cabai karena stok yang berkurang pada tingkat produsen.
Meiwan menjelaskan, cuaca belakangan ini membuat sebagian petani gagal panen. Kenaikan harga juga terjadi mulai dari tingkat distributor.
“Dari produsennya harga sudah naik memang saat ini mungkin klise masalahnya faktor cuaca menyebabkan cabai gagal panen. Kemudian cabai tidak bisa bertahan lama jadi cuma beberapa hari, cepet busuk atau kempes. Dan kemudian dari produsennya pun pada berebut karena daerah lainnya juga membutuhkan sehingga stoknya yang agak berkurang,” jelasnya.
Baca Juga:
- Warga Bandung Diajak Gunakan Pekarangan Rumah untuk Budidaya Sayuran
- Unpad Butuh 4 Ribu Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rekombinan
- Jokowi Cabut Perpres Izin Investasi Miras, Begini Tanggapan MUI Jabar