RADARBANDUNG.id – KEPALA Staf Presiden (KSP) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Mantan Panglima TNI ini dipilih lewat mekanisme voting dengan mengalahkan Marzuki Alie.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, hasil KLB itu menginformasi dugaan selama ini bahwa Moeldoko adalah orang dibalik upaya kudeta.
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itupun menyebut, Moeldoko terbukti sebagai orang yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
“Keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak, kini terang benderang. Terbukti ketika diminta oleh para pelaku kudeta bahwa KSP Moeldoko menerima ketika diminta menjadi Ketum Demokrat versi KLB Sumut,” ujar AHY dalam konfrensi persnya di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3).
“Tentu apa yang disampaikan KSP Moeldoko tadi meruntuhkan pernyataan yang diucapkan sebelumnya yang katanya ia tidak tahu-menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat bahkan mengatakan ini masalah internal demokrat,” tambahnya.
AHY juga yakin, segelintir kader Partai Demokrat yang menyelenggarakan KLB tidak mungkin bisa melakukan kudeta terhadap dirinya tanpa adanya dukungan dari Moeldoko.
“Jadi, apa yang disampaikannya selama ini terbukti sendiri menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal,” katanya.
Dengan keterlibatan Moeldoko ini sangat jauh dari etika moral politik. Karena Moeldoko dengan sengaja melakukan KLB dengan cara ilegal yang tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat.
“Artinya motif keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah ingin mengambil alih Demokrat yang sah jauh dari moral dan etika politik,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Kader Demokrat KBB Bakal Dipecat Jika Hadiri KLB di Sibolangit Sumut
- Moeldoko: Capres? Kerjaan Gue Setumpuk Gini
- Ridwan Kamil Diminta Tak Terjebak Pusaran Polemik Partai Demokrat