Sementara itu, disinggung soal adanya kader yang pindah partai seusai gelaran Pilbup, menurut Sugianto, itu merupakan hak politik masing-masing individu. Ia mengaku tetap optimis keutuhan Golkar Kabupaten Bandung masih tetap terjaga.
Salah satu kader Golkar yang berpindah haluan ialah Uben Yunara. Diketahui, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Bandung itu kini berseragam PKB.
“Di internal Golkar itu ada track record masing-masing (kader), walaupun akhirnya sikap seseorang berpindah partai, ini tentu kembali kepada individu. Kalau ada apologi dipicu oleh misalnya kekalahan Pilkada, tidak terakomodir pengurus, saya pikir itu bukan sebuah alasan yang konkrit bagi seorang kader,” beber Sugianto.
“Oleh karenanya saya melihat ini lebih kepada cenderung euforia individu saja, bahwa yang bersangkutan memang mungkin dari sisi doktrin kepartaiannya itu tidak jelas keberadaannya. Itu sah-sah saja sebagai hak politik seseorang, kemanapun dia pindah, mudah-mudahan ia mendapatkan sesuatu yang memang bisa dirasakan di tempat tersebut,” jelasnya.
Apakah akan ada sanksi untuk Uben Yunara? Sugianto katakan, yang bersangkutan adalah kader biasa, jadi tidak ada teguran secara administratif.
Baca Juga: Pasca Musda, Sejumlah Kader Golkar Kabupaten Bandung Hengkang
Berbeda jika yang bersangkutan merupakan anggota fraksi, maka pasti ada tahapan dalam memberikan peringatan.
“Saya pikir dari sekedar lisan dari teman-teman ini sudah dilakukan komunikasi, kalau teguran yang sifatnya administratif, saya pikir tidak sampai kesana lah,” ucapnya.
Sugianto mengungkapkan ketika seorang kader ingin mengundurkan diri, maka etikanya adalah dengan mengirimkan surat. Jadi harus bisa memperlihatkan keberanian dan keterbukaan. Apalagi, jika kader yang hendak mundur sudah menjadi pengurus partai dalam beberapa periode.
(fik/radarbandung)
