RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Harga cabai rawit, cabai merah dan cabai keriting di Kota Bandung diperkirakan akan turun pada pertengahan April mendatang.
“Diperkirakan akan ada panen raya akhir Maret sampai awal April, sehingga diperkirakan pada pertengahan April atau menjelang Ramadan, harga cabai akan turun,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah kepada wartawan, Senin (15/3).
Berdasarkan data Disdagin, harga cabai rawit, cabai merah tanjung dan cabai merah kriting di 8 pasar Kota Bandung masih relatif tinggi.
Jumat (12/3) harga cabai rawit masih Rp110 ribu-Rp120 ribu. Untuk harga cabai rawit ini, menurut Elly tidak ada patokan harga eceran tertinggi (HET), karena bukan komoditas pangan utama, berbeda dengan cabai merah tanjung yang memiliki HET Rp35 ribu, namun harga di pasaran Rp70 ribu, demikian juga dengan harga cabai keriting Rp70 ribu, sedangkan HET Rp35 ribu.
“Kenaikan ini dipicu cuaca yang dan telat panen di hampir seluruh daerah produsen. Kalau menanam saja terlambat, jadi ya waktu panennya juga telat,” terang Elly. Elly berharap, saat Idul Fitri tidak ada kenaikan harga cabai lagi. “Kalaupun ada mudah-mudahan tidak ada kenaikan yang berarti,” tuturnya.
Selain harga cabai, yang juga mengalami kenaikan adalah harga bawang merah. Dari HET Rp32 ribu, harga di pasaran Rp38.500. Namun, komoditi lainnya tidak mengalami kenaikan signifikan.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan cabai itu sendiri, Pemkot Bandung memiliki program Buruan SAE. Di mana program ini memanfaatkan sempitnya lahan untuk menanam beberapa tanaman yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, beberapa kelompok buruan SAE sudah bisa menjual ke supermarket.
“Karena kebutuhan rumah tangga mereka sudah terpenuhi, maka ada beberapa kelompok buruan SAE, yang menjual hasil panennya ke super market,” jelas Gin Gin.
Baca Juga: Harga Cabai di Bandung Masih Rp120 Ribu, Pembeli: Mending Beli Daging
Dalam kondisi seperti ini, Gin Gin mengajak warga Kota Bandung untuk banyak bercocok tanam di halaman rumah. “Untuk bercocok tanam, tidak harus mengunakan halaman yang luas, karena menanam nya bisa di dalam polybag,” jelasnya.
Meskipun Gin Gin mengakui, dalam musim penghujan, memang sulit menanam sayuran jenis cabe. Karena, air bisa menyebabkan tanaman cepat busuk. “Makanya, banyak petani yang memanen cabainya meskipun belum waktunya dipanen,” jelasnya. (mur)
Baca Juga:
- Konvoi Ugal-ugalan di Bandung, 15 Remaja Diamankan Polisi
- Didenda Rp500 Juta, Buruh CV Sandang Sari Bandung Kumpulkan Koin
- Cerita Heni, Pedagang Pasar Kosambi Mau Divaksin setelah Keluarga Meninggal Kena Covid-19