Belum lama ini mencuat info lowongan kerja bodong. Namun info yang ditayangkan di media sosial itu belakangan diketahui bohong belaka alias penipuan
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19, info lowongan kerja (loker) menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Sayangnya, sejumlah oknum masyarakat malah manfaatkan situasi untuk melancarkan aksi penipuan.
Belum lama ini, mencuat pengumuman lowongan kerja bodong. Info itu ditayangkan di media sosial (medsos) dengan mencatut nama Klinik Mutiara Cikutra (KMC), Kota Bandung.
Dalam info loker tersebut, diumumkan KMC tengah membuka lowongan untuk posisi staf kantor, karyawan kasir dan staf admin. Namun, Kepala HRD TMC, Windy menegaskan, perusahaannya tidak sedang mencari pekerja.
Info lowongan kerja yang mencatut nama perusahaannya itu dipastikan tidak benar, alias penipuan. “Kami punya grup koordinasi para supervisor, pagi sekitar jam 07.41 WIB, tim medsos kami menginformasikan soal loker itu,” katanya, Selasa (30/3).
Sejumlah informasi dalam loker itu pun keliru. Misalnya, disebutkan bahwa bagi pekerja disediakan mess, padahal klinik tersebut tak menyediakan mess untuk pekerjanya. “Kami tidak pernah menyediakan mess. Narahubungnya pun tidak kami kenali,” kata Windy.
Baca Juga: Sudah Tertipu, 4 Wanita Pencari Kerja di KBB juga Diperkosa Pria Bejat Ini
Dari informasi yang berhasil dihimpun, info lowongan kerja tersebut ternyata merupakan modus penipuan. Pelamar yang telah mengirimkan CV nantinya akan dihubungi dan dimintai uang Rp 50 ribu.
“Pengalaman kami saat buka rekrutmen ada sekitar 3.000 (lamaran) yang masuk. Bayangkan itu jika dimintai bayaran Rp 50 ribu,” katanya. “Sebelumnya juga pernah ada yang mengatasnamakan KMC, suruh bayar juga,” imbuhnya.
Baca Juga: HATI-HATI Penipuan dengan Modus Gendam, Uang Korban di Cimahi Raib Rp128 Juta
Dengan adanya modus penipuan dengan loker tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih teliti saat hendak melamar pekerjaan. Terutama, jangan mudah percaya terhadap pihak yang tiba-tiba meminta bayaran.
Sejumlah pelamar mengaku telah menyampaikan CV-nya. Mereka membenarkan bahwa pihak yang menyebar loker bodong itu meminta bayaran sebesar Rp 50 ribu. Misalnya, hal itu Nisya Andriani ungkapkan. “Minta transfer Rp 50 ribu belum apa-apa,” katanya.
(muh)