RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sejumlah bencana hidrometeorologis seperti banjir dan angin kencang atau puting beliung melanda beberapa daerah di Bandung Raya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kejadian-kejadian demikian memang berpotensi besar saat pancaroba.
Terkait angin kencang, berdasarkan hasil observasi analisis BMKG Bandung, kondisi atmosfer saat musim peralihan ini mendukung pertumbuhan angin kencang atau puting beliung.
Kondisi dinamika atmosfer lokal yang tidak stabil untuk wilayah Jawa Barat pada umumnya terjadi di atas pukul 10.00 WIB.
Dari analisis atmosferik regional dan lokal, dalam laporannya, pihak BMKG memprediksi hujan berintensitas sedang sampai lebat, dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang, sangat berpotensi terjadi dari siang sampai malam hari.
Prakirawan BMKG Bandung, Yan Firdaus menyampaikan, masa peralihan sendiri diprediksi berlangsung dari Maret hingga April mendatang. Pada masa tersebut, kejadian hujan dan perubahan cuaca secara umum cenderung dinamis.
“Saat musim peralihan potensi bencana seperti puting beliung dan angin kencang perlu diwaspadai,” ungkap Yan.
Saat terjadi angin kencang, masyarakat diimbau segera menyelamatkan diri dengan berlindung mencari gedung yang kokoh. Serta menjauh dari pohon untuk menghindari kejadian pohon tumbang.
Baca Juga: Pancaroba Tiba, Waspadai Puting Beliung dan Angin Kencang
Sebelumnya, dua pohon besar di Jalan Hasanudin, Dipatiukur, tumbang dihempas angin kencang, Minggu (28/3) lalu. Akibatnya, tujuh kios tertimpa, sementara tiga pengendara motor menjadi korban luka.
Selain itu, puting beliung juga menerjan Kabupaten Bandung. Sekitar 206 rumah warga di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, rusak akibat diterjang puting beliung.
Baca Juga: Prakiraan Musim Kemarau 2021 di Jawa Barat | BMKG
Rumah rusak tersebar di RW tiga sebanyak 135 rumah, RW empat 11 rumah rusak, RW lima ada 19 rumah dan RW enam 41 rumah rusak.
Dua sekolah juga rusak yakni SDN 1 Ciburial dan SMPN 2 Cimenyan. Dari catatan pihak Desa Mekarsaluyu yang diterima Radar Bandung, 20 hektare lahan pertanian dan 17 warung milik warga mengalami kerusakan. Untung, tak ada korban jiwa dari kejadian ini.
Adapun, aparatur Desa Mekarsaluyu bersama petugas medis melakukan pemulihan trauma atau trauma healing pada anak dan balita yang terimbas bencana hidrometeorologis tersebut.
(muh/radarbandung)