News

Pasar Ikan Modern Kab. Bandung Sepi, Pengelolaan PT CBS tak Optimal

Radar Bandung - 15/04/2021, 19:28 WIB
Ardyan Ali Yusuf
Ardyan, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi
Pasar Ikan Modern Kab. Bandung Sepi, Pengelolaan PT CBS tak Optimal
MERAPIHKAN : Pedagang merapihkan ikan segar untuk dijual di Pasar Ikan Modern Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (15/4). Foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.id, SOREANG – Selalu sepi pengunjung, pengelolaan Pasar Ikan Modern (PIM) Soreang Kabupaten Bandung dinilai tidak optimal. Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Tri Bambang Pamungkas mengatakan bahwa Pasar Ikan Modern Soreang, Kab.Bandung itu saat ini dikelola oleh PT. Citra Bangun Selaras (CBS).

Menurut Tri, PT. CBS kurang berinovasi dalam mengelola pasar ikan tersebut.

“CBS ini BUMD seperti apa, karena hampir semua bidang dijadikan bisnis oleh BUMD, contoh pangan atau bansos oleh CBS, terus aset oleh CBS, makanya aneh juga. Kan jadi “pabiliut”, akhirnya kan salah satu dari ketidakkonsentrasian CBS membuat PIM jadi korban,” ujar Tri saat dihubungi via telepon, Kamis (15/4).

“Kalau misal bisnisnya di pangan, ya berarti dia akan total dalam berinovasi, cari investor, tapi kan sejauh ini tidak ada dobrakan inovasi terkait PIM, apalagi sekarang bulan Ramadan, masyarkat mah tidak mau susah untuk mencari yang tidak ada, yang ada aja yang dibeli, dan yang mudah di akses,” sambungnya.

Politisi Nasdem tersebut mengkritisi sejumlah bisnis yang dikelola oleh PT. CBS tersebut. Seharusnya, lanjut Tri, kalau multi guna maka yang memang prospeknya itu detail.

“Misalnya konstruksi, kan ada segala jenis konstruksi yang berbeda-beda, jadi ada spesialisasinya. Nah maksud saya, kalau multiguna jangan sektor sosial diambil, kontruksi diambil, aset juga diambil,” tutur Tri.

Menurut Tri, pasar ikan modern kurang cocok di bangun karena Kabupaten Bandung sebetulnya belum ada pasar yang menjanjikan terkait ikan. Berbeda jika sayuran dan konveksi yang sudah ada pasarnya.

“Mayarakat Kabupaten Bandung mah kan masih belum bisa dialihkan bahan makanan pokoknya, masih tergantung dengan yang sehari-hari, belum bisa beralih ke ikan sebagai prioritas makanan sehari-hari,” jelas Tri.

Jadi sebelum dilakukan pembangunan PIM, seharusnya dilakukan dulu sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat makan ikan.

“Jadi pasti bakal sepi lah. Terus persoalan yang kedua kan, di PIM nya juga, yang saya tahu itu mayoritas ikan air tawar, ga usah ke PIM, di pasar juga ada,” ungkap Tri.

Baca Juga: Pj Bupati Bandung: Mudah-mudahan Dana Desa Segera Cair

Sementara itu, penjual ikan basah di PIM Soreang, Ace mengatakan bahwa pembeli kurang ramai. Katanya, di pasar ikan modern ini hanya tersedia ikan, tidak seperti di pasar tradisional yang tersedia berbagai macam kebutuhan pangan.

“Lapak yang tutup banyak soalnya pembeli kurang, ikan banyak yang numpuk, enggak ke jual, banyak yang busuk, banyak yang diasin, udah nyerah,” ujar Ace saat ditemui di PIM Soreang, Kamis (15/4).

Untuk modal, Ace mengaku harus mengeluarkan biaya sebesar Rp4 jutaan. Untuk bisa balik modal, dirinya memerlukan waktu hingga tiga hari lamanya.

“Saya ini bertahan saja, mudah-mudahan kedepannya ramai, mudah-mudahan ada kemajuan, tapi udah dua tahun gini aja,” pungkasnya.

(fik)


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.