RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kabupaten Bandung memiliki potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika wilayah Tegalluar terealisasi menjadi Transit Oriented Development (TOD). Maka dari itu, diperlukan adanya kebijakan berupa sebuah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk memayungi pemanfaatan ruang di wilayah tersebut.
Depo kereta cepat yang akan berada di wilayah Kabupaten Bandung, membuat keberadaannya membutuhkan akses berupa bukaan, akses tol, interchange mapun ramp di sekitar KM 148 Tol Purbaleunyi.
“Sekitar 400 hektar wilayah Tegalluar saya harap tetap TOD, ini akan menambah PAD untuk Kabupaten Bandung, kalau sudah dibangun depo dan stasiunnya,” ucap Penjabat (Pj) Bupati Bandung, Dedi Taufik, Jumat (23/4).
Ia menilai, RDTR untuk memayungi pemanfaatan ruang di wilayah tersebut orientasinya lebih ke padat modal.
“Kalau padat karya lebih banyak ke pabrik, malah lebih banyak pencemarannya. Kita sudah mulai kurangi lah, apalagi dengan adanya program Citarum Harum,” ucap dia.
Uapaya meningkatkan PAD pun bisa dilakukan dengan beragam inovasi di berbagai sektor. Dedi yang masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mencontohkan, pengelolaan destinasi wisata.
“Kantong-kantong mengatasi banjir itu bisa dikelola pariwisata, main paddle boat di Dayeuhkolot dekat bendungannya itu kan bagus. Nama kabupaten bisa ditingkatkan,” kata dia.
Fokus Persiapan Mudik
Dedi Taufik mengakui salah satu fokus dalam program kerja menjadi Pj Bupati Kabupaten Bandung adalah memperkuat koordianasi antar instansi dalam persiapa mudik.
Menurut dia, ia harus mengakselerasi persiapan mudik seiring keluarnya pemberlakuan larangan mudik oleh pemerintah pusat. Sehingga pihaknya perlu meningkatkan koordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Bandung, termasuk unsur TNI dan kepolisian.
“Kami akan pantau perubahan-perubahan kebijakan (soal larangan mudik). Apapun hasilnya, kami harus akselerasi agar nanti pada pelaksanaannya bisa lancar,” kata dia.