RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Epon (44), merupakan peserta JKN-KIS yang kepesertaannya aktif sejak pertama kali program tersebut digulirkan.
Ia sekeluarga didaftarkan pemerintah pusat sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) bersumber dari APBN. Berdasarkan pengalaman yang didapatkan, banyak ungkapan terima kasih yang ia haturkan dengan kehadiran Program JKN-KIS.
“Sekitar tahun 2018, saya pernah merasakan sakit yang luar biasa pada tulang belakang. Jangankan untuk melakukan aktivitas, tidur pun sudah tidak nyaman. Saat itu, saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Ada perasaan sedih, tapi saya harus bangkit dan sembuh,” ungkap Epon, saat dihubungi pada Rabu (28/04).
Singkatnya, setelah melewati prosedur berjenjang, Epon menjalani terapi di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Setelah lebih 9 bulan menjalani terapi, Epon merasakan fisiknya cukup kelelahan. Melihat kondisinya kian tak membaik, dokter pun memutuskan untuk segera dilakukan operasi.
“Akhirnya saya dioperasi pas bulan Mei 2019 setelah dilakukan MRI. Saya dirawat inap selama 6 hari di RS Santosa Central Bandung. Kasus saya ini sudah parah dan kronis, bahkan terdapat infeksi di tulang belakang. Sehingga dokter bilang tidak ada jalan lain selain operasi,” ujarnya.
Sakit yang dialami Epon dikenal dengan osteomielitis, merupakan infeksi tulang yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.
Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Peserta JKN-KIS, BPJS Kesehatan Gandeng Tim Advokasi DPRD
Penyakit ini cukup jarang namun butuh segera ditangani karena dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius. Pada kasus yang dialami Epon, operasi dibutuhkan untuk menangani penyebaran infeksi.
“Alhamdulillah setelah menjalani operasi, bakteri yang menempel ditulang sudah dibuang. Sejak Juni 2019 hingga terakhir Januari 2020, saya rutin kontrol ke rumah sakit. Terakhir itu hasilnya sudah bagus dan tidak perlu kontrol lagi. Untuk semua biaya jangan ditanya, kami hanya perlu menyiapkan ongkos. Semua biaya pengobatan dari terapi, operasi, hingga kontrol rutin semua dijamin JKN-KIS,” jelas Epon.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Dibiayai Negara Lewat BPJS Kesehatan
Epon mengungkapkan bahwa selama menjalani pengobatan, ia melihat langsung betapa besarnya manfaat JKN-KIS, tak hanya untuk Epon pribadi tetapi bagi semua peserta yang membutuhkan pengobatan. Ia mendapatkan pelayanan yang sama tanpa perbedaan, sekalipun dengan pasien umum.
“Walau cuma Kelas 3, semua fasilitas lengkap dan nyaman. Hal yang membuat saya beruntung, tidak ada perbedaan sama sekali dengan pasien umum. Saya sangat puas dengan pelayanan JKN, saya doakan semoga tetap jaya kedepannya,” tutup Epon.
(adv)
