RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) untuk jalur Seleksi Mandiri (SM) tahun 2021. Daya tampung seleksi mandiri sebanyak 3.003 dari 10.115 kuota untuk semua jalur seleksi. Pendaftaran dimulai 31 Mei-2 Juli 2021.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Didi Sukyadi menjelaskan, SM-UPI dilakukan untuk memfasilitasi banyaknya calon mahasiswa yang berpotensi namun belum lulus pada seleksi SNMPTN dan SBMPTN.
“Lewat SM di UPI diharapkan calon mahasiswa yang berpotensi dapat mengapai cita-citanya dan berkontribusi dalam pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pendidikan,” ujar Didi, Sabtu (1/5/2021).
Direktur Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Asep Supriatna menambahkan, daya tampung seleksi mandiri sebanyak 3.003 dari 10.115 kuota untuk semua jalur seleksi. Pendaftaran dimulai mulai 31 Mei-2 Juli 2021. Sedangkan waktu pelaksanaan UTBK pada 20-22 Juli 2021 secara luring. Kemudian ujian keterampilan dan wawancara dilakukan pada 23-24 Juli 2021 secara daring atau luring sesuai kondisi.
“Lalu jadwal pengumuman hasil ujian kelulusan akan disampaikan 13 Agustus 2021,” jelasnya.
Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru, H. Ahmad Muzakir menjelaskan, tempat pelaksanaan UTBK-SM dan Jalur Seleksi Prestasi Istimewa (PI) UPI 2021 diselenggarakan di UPI Kampus Bumi Siliwangi (Laboratorium Komputer pada FPMIPA, FPIPS, FPEB, FPSD, FPBS, FPTK, FIP, FPOK, SPs, Dit.STI dan SMA Laboratorium Percontohan UPI) serta di Kampus UPI di Daerah Cibiru, Sumedang, Purwakarta, Tasikmalaya dan Serang.
Adapun penilaian SM didasarkan beberapa poin diantaranya mempertimbangkan nilai UTBK-SBMPTN 2021. Menggunakan nilai tes psikologis bidang minat (kependidikan atau non-kependidikan) dan tes terpadu (IPA terpadu, IPS terpadu dan Bahasa terpadu). Khusus program studi terkait olahraga dan seni akan ada tambahan penilaian dari portofolio dan ujian keterampilan.
Sedangkan untuk persyaratan jalur seleksi Prestasi Istimewa (PI) diantaranya, siswa memiliki karya seni, desain atau teknologi monumental yang mendapatkan pengakuan masyarakat dibuktikan dengan surat keterangan atau sertifikat dari lembaga yang berwenang (seperti kepala sekolah)atau informasi dari media (dibuktikan dengan link web yang relevan).
Kemudian, siswa hafidz Al-Qur’an minimal 15 Juz dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dan uji kinerja khusus. Lalu, siswa memiliki prestasi juara berupa medali (emas, perak atau perunggu) atau ranking (1, 2 atau 3) lima tahun terakhir pada olimpiade atau kejuaraan akademik, kejuaraan olahraga, seni, desain atau keagamaan seperti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ)) tingkat provinsi, nasional, internasional dibuktikan dengan surat keterangan atau sertifikat dari lembaga yang berwenang dan uji validasi khusus. Selanjutnya lulusan SMA/ MA/ SMK/ Paket C tahun 2021, 2020 dan2019.
(dbs)
