News

Klaster Covid-19 Mutasi Ganda India Meluas, Singapura Tutup Tempat Publik

Radar Bandung - 06/05/2021, 07:47 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Warga Singapura beraktivitas di luar ruang dengan mengenakan masker. Singapura kini dibayangi ancaman mutasi ganda Covid-19 dari India. (The Straits Times)

RADARBANDUNG.id – SINGAPURA mencatat lonjakan kasus Covid-19 dengan munculnya beberapa klaster seperti di Banda Changi dan Rumah Sakit. Cobaan lain datang setelah Singapura berhasil mendeteksi mutasi ganda Covid-19 dari India.

Alhasil, Pemerintah Singapura kembali menutup sejumlah tempat publik mulai Sabtu (8/5) hingga 30 Mei. Ini untuk meminimalkan adanya klaster Covid-19 yang besar dan mengurangi risiko penularan komunitas.

Pengaturan tempat berisiko tinggi seperti gym dalam ruangan dan kebugaran dalam ruangan atau studio kesehatan akan ditutup. Dan acara partisipasi masal akan ditangguhkan. Penonton tidak diperbolehkan menghadiri acara olahraga selama periode ini.

Pada konferensi pers Selasa (4/5), Menteri Pendidikan Lawrence Wong, yang memimpin satuan tugas multi-kementerian (MTF) menangani pandemi Covid-19 di Singapura, mengumumkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di masyarakat luas.

“Ada beberapa pengaturan yang berisiko lebih tinggi, biasanya dimana ada kepadatan tinggi orang-orang yang membuka masker dan berdekatan satu sama lain, seringkali untuk waktu yang lama,” tegasnya.

Singapura kini tengah dibayangi ancaman mutasi ganda Covid-19 dari India. Varian virus Corona mutasi ganda yang pertama kali terdeteksi di India telah ditemukan di Singapura bahkan ditularkan secara lokal.

Baca Juga: Tsunami Corona di India Semakin Dahsyat, Mutasi Virus Sudah Masuk Indonesia

Varian B.1.617 memberi dampak pada gelombang kedua infeksi India yang menjadikan total kasus melonjak di atas 20 juta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai varian ganda.