News

Cerita di Balik Viral Keluarga Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung

Radar Bandung - 09/05/2021, 19:04 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Cerita di Balik Viral Keluarga Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung
Masitoh (36) saat menunjukkan surat hasil rapid tes.

RADARBANDUNG.id, CANGKUANG – Setelah tiba di Bandung, satu keluarga yang viral karena jalan kaki dari Gombong Jawa Tengah ke Kabupaten Bandung mengaku ingin segera kembali ke Medan.

Dani Rahmat (39) dan Masitoh Ainun (36) akhirnya sampai di Kampung Bojong Sayang RT 3/1, Desa Pananjung, Cangkuang, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/5) subuh.

Masitoh sempat mencari kontrakan di daerah Cingcin. Kemudian siang harinya, sekitar sehabis dzuhur pasangan suami istri dan dua anaknya itu pergi untuk memenuhi panggilan pihak Polresta Bandung dan untuk menjalani rapid tes, yang diketahui hasilnya negatif.

Dan sesuai aturan, mereka harus menjalani karantina untuk 5 hari kedepan sebelum bisa beraktifitas normal kembali.

“Ini mungkin hikmahnya, kami bisa beristirahat total di sini (karantina). Selepas ini, benar-benar nanti kalau sudah enggak ada penyekatan lagi mau pulang kampung ke Medan, mau mengurus orang tua saja,” ujar Masitoh saat ditemui di Pos PPKM Kantor Desa Pananjung, Cangkuang, Minggu (9/5).

Masitoh mengungkapkan bahwa ia warga Medan sementara suaminya warga Kabupaten Bandung. Surat-surat kependudukan, kata Masitoh, hilang bersama dua tas miliknya yang dicuri saat beristirahat di Cimahi.

Saat ke Bandung, Masitoh merasa kaget karena banyak orang yang mengenali sebagai pasangan viral yang pulang kampung dengan berjalan kaki.

“Walaupun sebenarnya suami dan saya sendiri sempat merasa stress dan malu karena berita kami ada dimana-mana, wajah kami terutama anak-anak kami jadi viral. Jujur saya malu, saya syok, terutama keluarga saya di Medan, orang tua dan kakak saya sampai jatuh sakit,” tutur Masitoh.

Masitoh kemudian menyadari, ketika dalam perjalanan, ia sempat bertemu dengan beberapa orang di daerah Banjar dan Ciamis untuk diwawancarai. Ia mengaku tak tahu bahwa akan diberitakan pada berbagai media termasuk youtube hingga menjadi viral

“Waktu itu kan kami sedang cape sekali, bingung banyak yang nanya jadi kami jawab asal aja, bukan yang sebenarnya,” katanya.

Masitoh menjelaskan terkait kondisi keluarganya, ia mengakui memang sedang mengalami permasalahan ekonomi terlebih saat pandemi Covid-19, sehingga sejak setahun lalu ia dan suami memutuskan hidup secara nomaden (berpindah-pindah) di jalanan dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan.

Sebelumnya, suami Masitoh bekerja sebagai penjahit pakaian di konveksi, namun saat pandemi covid-19 melanda, majikannya gulung tikar hingga mesin jahit yang biasa dipakai suaminya bekerja pun diambil dan tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Kisah di Balik Sosok Viral Fahri Skroepp dari Cikalong Wetan

“Dengan kondisi itu, saya memutuskan untuk turun ke jalan, membawa serta anak-anak saya. Alhamdulillah selama setahun ini, ada aja rezeki, kalau untuk makan mah nggak susah. Tapi kami tidak pernah mengemis, kalau toh ada yang mau memberi bantuan ya kami terima, nggak mungkin kami tolak, itu rezeki anak-anak,” papar Masitoh.


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.