RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berkunjung ke pabrik tenun di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/6/2021).
Dalam kunjungannya, Airlangga berdialog sekaligus menyerap aspirasi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Majalaya dan Jawa Barat.
Dudi Gumilar (50) salah satu pelaku IKM di Majalaya mengeluhkan regulasi barang impor yang merusak harga pasar dalam negeri. Bahkan, tak sedikit rekannya sesama pengusaha yang terpaksa gulung tikar.
“Jadi dulu IKM ini disebut pengusaha yang tahan banting. Sekarang dengan situasi adanya Covid, adanya kenaikan bahan baku, adanya maraknya barang impor itu mengubah kami pak. Bukan lagi tahan banting tapi tahan napas Pak,” ujar Dudi.
“Sekarang bahan baku katun yang serat kenaikannya 18-20%. Untuk bahan polyster kenaikannya sekitar 30%. Kalau ada kenaikan beras atau minyak itu ada operasi pasar. Tapi kalau ada kenaikan benang tidak ada operasi pasar,” katanya. Ia berharap Airlangga bisa melakukan perubahan atau mengubah regulasi.
Menanggapi keluhan tersebut, Airlangga menegaskan akan menghimpun aspirasi.
“Tentu pemerintah komit untuk mendukung Industri Kecil dan Menengah karena IKM ini apalagi di sentra Majalaya ini harus mempunyai daya saing dibandingkan yang lain karena ini sudah klaster tersendiri dan tentu banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah termasuk tadi terkait dengan modal kerja,” tegas Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan bahwa regulasi terkait barang impor tengah dikaji pemerintah dan draft regulasinya sudah diajukan oleh Kementerian Perindustrian dan kini tengah dikaji Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Airlangga Sebut Kartu Prakerja Lahirkan Wirausaha Tangguh
“Terkait regulasi barang-barang impor yang disampaikan itu sudah masuk dalam kajian kami. Sudah diserahkan drafnya oleh Pak Agus Gumiwang selaku Menperin dan sekarang sudah di Menkeu. Tinggal tunggu waktu sebentar lagi regulasi itu akan diterbitkan,” ungap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Selain regulasi tersebut, pemerintah juga memiliki program tambahan bantuan permodalan dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Kalau kreditnya tidak sedang macet ada program dari pemerintah dalam rangka pandemi covid untuk memberikan tambahan modal kerja. Untuk itu bisa restrukturisasi utang dua tahun. Ditambah modal kerja apalagi kalau untuk ekspor,” tutup Airlangga.
Dalam kunjungan ke pabrik tenun tersebut, Airlangga terlihat ditemani Wakil Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily, dan Ketua Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) Airin Rachmi Diany. ***