RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil menetapkan Bandung Raya berstatus Siaga 1 Covid-19. Seiring dengan itu, Kota Bandung akan memajukan jadwal buka tutup sejumlah ruas jalan guna mencegah potensi terjadinya kerumunan pada ruang-ruang publik.
Waktu penutupan jalan di Kota Bandung
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyampaikan, setiap akhir pekan, waktu penutupan jalan akan dimajukan mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Kemudian dibuka sementara lalu ditutup kembali pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.
Ulung menegaskan, perubahan jam penutupan jalan tersebut berlaku untuk ruas jalan pada ring satu dan dua.
“Jumat, Sabtu dan Minggu pukul 14.00 WIB akan dilakukan penutupan jalan sampai jam 16.00 WIB, ini ring satu dan dua,” ujar Ulung, Rabu (16/6/2021).
Ruas jalan pada ring satu meliputi :
- Jalan Otista
- Jalan Asia Afrika-Tamblong
- Jalan Naripan-Tamblong
- Jalan Braga, Jalan Banceuy
- Asia Afrika
- Jalan Lembong-Tamblong
- Jalan Merdeka,
- Jalan LRE Martadinata (Riau)
- Jalan Aceh
- Jalan Sumatera
- Jalan Wastukencana
- Jalan Dago
- Jalan Purnawarman
- Jalan Dipatiukur.
Ruas jalan ring dua meliputi sepanjang jalan lingkar selatan, yakni :
- Jalan Ahmad Yani-Riau
- Jalan Gatsu-Lingkar Selatan
- Jalan Talaga Bodas-Lingkar Selatan
- Jalan Buahbatu-Lingkar Selatan
- Jalan Sriwijaya-Lingkar Selatan
- Jalan M Ramdan-Lingkar Selatan
- Jalan Moh Toha-Lingkar Selatan
- Jalan Otista BKR
- Jalan Kopo-BKR
- Jalan Kopo-Peta.
Ulung menegaskan, selain perubahan jadwal penutupan ruas jalan pada ring satu dan dua yang dimajukan, penutupan jalan juga akan diperluas hingga ke ring tiga, yaitu jalan-jalan perbatasan daerah Bandung Raya.
Baca Juga: Bandung Raya Siaga 1 Covid-19
“Tiap malam akan ada penutupan (jalan) sampai ring tiga,” imbuhnya.
Adapun, ruas jalan yang termasuk ring tiga di antaranya :
- Kawasan Jalan Setiabudi
- Ledeng
- Cibeureum
- Bundaran Cibiru
- Jembatan Derwati.
Baca Juga: Zona Merah, Bandung Barat Tutup Wisata Selama Sepekan
Ulung mengingatkan, penutupan jalan ini merupakan upaya untuk menekan mobilitas masyarakat. Karena itu, masyarakat diminta tidak berlebih dalam bermobilitas.
“Semuanya sudah melakukan penutupan-penutupan, artinya masyarakat tidak berlebihan dalam mobilitasnya,” tegasnya.
(muh)