RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sebanyak 2.300 mahasiswa Telkom University (Tel-U) telah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama, Senin (21/6/2021). Pelaksanaan vaksinasi itu sebagai salah satu langkah kampus menjelang rencanan Pembelajaran Ratap Muka (PTM).
Rektor Telkom University, Adiwijaya mengatakan, dari total 30.000 mahasiswa, baru 2.300 mahasiswa yang ikut program vaksinasi atau sekitar 8 persen.
“Ini baru 8 persen dari total 30.000 mahasiswa. Problemnya mahasiswa kita tersebar di 34 provinsi di Indonesia,” kata Adiwijaya kepada wartawan di Gedung Manterawu, Tel-U, Senin (21/06/2021).
Adiwijaya melanjutkan, untuk mahasiswa yang tidak bisa mengikuti suktik vaksin Covid-19 tersebut atau berada di luar Jawa Barat, pihak kampus bakal melakukan koordinasi dengan Polda lain agar dapat disisipkan mahasiswa Telkom University untuk ikut divaksin.
“Insyallah ada lagi. Mahasiswa yang belum di vaksin kita arahkan ikut vaksinasi di tempat lain, karena ini terus bergulir. Mahasiswa asal Jawa Barat saja hampir 40 persen atau sekitar 12.000-an mahasiswa. Kami akan terus kordinasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Penyintas Covid-19 Takut Donor, Stok Plasma Konvalesen Jadi Langka
Ia berharap, pelaksanaan vaksinasi bagi mahasiswa Telkom University dapat membentuk herd immunity. Sehingga Covid-19 tidak terlalu berdampak terhadap siklus kehidupan, baik untuk pembelajaran atau aktivitas lainnya.
“Kita tidak tahu siapa yang OTG Covid-19. Nah’ jika herd immunity sudah terbentuk akan berdampak baik untuk mahasiswa atau lingkungan sekitar,” tandasnya.
Persiapan PTM Mahasiswa Tel-U
Vaksinasi Covid-19 itu juga merupakan salah satu persiapan Telkom University menjelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kata Adiwijaya, kedepan sudah ada rencana pembelajaran hybrid atau tidak seluruhnya mahasiswa hadir.
“Jadi untuk semester depan kita sudah merencanakan hybrid, tidak seluruh mahasiswa hadir, tapi mereka yang praktikum, tugas akhir lebih jadi prioritas,” tutur Adiwijaya.
Baca Juga: Unpar Buka Sentra Vaksinasi untuk Masyarakat Umum
Meski demikian, sambungnya, semua bakal dilakukan dengan ekstra hati-hati mengingat kondisi saat ini jumlah kasus Covid-19 diberbagai daerah terus meningkat.
“Kita harus tetap antisipasi. Nomor satunya kesehatan untuk seluruh civitas akademika,” pungkasnya.
(dbs)