RADARBANDUNG.id – Pernikahan usia dini membawa sejumlah permasalahan bagi pasangan muda. Dampak pernikahan dini yang paling sering terjadi adalah angka perceraian yang tinggi hingga seringnya terjadi konflik dalam rumah tangga.
Namun pasangan muda harus tahu. Tak hanya itu saja, karena terdapat 3 risiko kehamilan yang mungkin bisa dialami oleh Ibu yang hamil saat usia remaja.
Apa saja dampak pernikahan dini?
Berikut penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co :
1.Keguguran
Organ reproduksi di usia remaja memang sudah berfungsi, tetapi kematangannya belum sempurna. Ini yang menyebabkan kehamilan pada usia remaja rentan mengalami keguguran.
2.Bayi Prematur
Belum adanya pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan nutrisi di 1.000 HPK, membuat calon ibu mengalami kurang gizi selama kehamilan dan melahirkan prematur. Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki berat badan lahir rendah.
Fakta dari International Journal of Epidemiology mengungkapkan, ibu yang berusia 10-19 tahun memiliki risiko 14 persen lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu usia 20-24 tahun.
3.Stunting
Seperti diketahui, kebutuhan gizi anak dimulai sejak 1.000 HPK atau saat kehamilan hingga usia 2 tahun. Kehamilan remaja bisa menyebabkan bayi lahir dengan risiko stunting lebih tinggi.
Karena umumnya remaja belum memperoleh edukasi secara menyeluruh mengenai kehamilan dan perawatan gizi bayi. (genpi/jpnn)
Baca Juga:
- 5 Gaya Pacaran Negatif ABG Zaman Sekarang Bikin Geleng Kepala, Jangan Ditiru Ya!
- Cinta Boleh Saja, Tapi Apa Hukum Pacaran dalam Islam?
- Ini Lho Efek Positif Gak Pacaran saat Remaja