RADARBANDUNG.id, SOREANG – Sejumlah pemilik restoran melakukan penghematan anggaran dimasa pademi Covid-19 dan pelaksanan PPKM, salah satunya dengan mengatur jam kerja karyawan menjadi lebih sedikit, merumahkan bahkan memutus hubungan kerja karyawan.
Pemilik Rumah Makan Sukahati, Use Juhaya mengatakan, dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat itu sangat terasa sekali terhadap pendapatan. Oleh karena itu, kata Use, antisipasi yang dilakukan adalah dengan efisiensi karyawan.
“Jadi saya rolling (karyawan), misal sepuluh hari masuk kerja, sepuluh hari libur, tergantung situasi,” ujar Use saat dihubungi Radar Bandung, Minggu (11/7/2021).
Rumah Makan Sukahati yang berlokasi di Cinunuk Cileunyi itu menyediakan makanan sunda dan biasanya pembeli berasal dari penduduk perumahan yang ada di sekitar dan pengendara yang melintas.
Use menuturkan, pendapatan dari restoran berkurang hingga 50 persen. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut hingga satu bulan kedepan, Use mengaku tidak sanggup lagi untuk bisa mengejar biaya operasional.
“Karyawan kami sudah bergiliran, ya hemat-hemat saja,” katanya.
Baca Juga: Aturan PPKM Darurat Direvisi, Tempat Ibadah Tak Lagi Ditutup
Pemilik Kedai Kopimage, Deriana Nugraha mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.
“Kebetulan karena Kopimage yang di Soreang lagi proses renovasi, yang sebetulnya sudah dibudgetkan diawal tahun, jadi kita optimasi budget tersebut. Jadi, hingga hari ini keputusan kami untuk mengurangi karyawan itu tidak kami lakukan, karena budget yang sudah kita proyeksikan diawal tahun masih ada,” tutur Deriana saat dihubungi RadarBandung, Minggu (11/7/2021).
Menurut Deriana, melakukan PHK terhadap karyawan itu menjadi langkah terakhir yang diambil. Karena, lanjut Deriana, efisiensi cost menjadi salah satu upaya agar bisa membuat cash flow tetap positif.
Baca Juga: PPKM Darurat, Menag Imbau Takbiran dan Salat Idul Adha di Rumah Saja
Salah satu nilai pada Kopimage Soreang, kata Deriana, adalah experience ketika dine in. Oleh karena itu, adanya PPKM darurat ini memiliki dampak yang cukup besar. Meski demikian, Deriana tetap mendukung aturan tersebut.
“Kita hanya bisa mengoptimasi dine out, delivery dengan menggunakan platform yang sudah ada. Potensi penjualan online itu sangat besar apabila kita bisa mengeksekusinya dengan baik,” ungkap Deriana.