News

Kumpulan 12 Doa Penting dalam Islam yang Dapat Diamalkan, Beserta Artinya

Radar Bandung - 18/07/2021, 01:25 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi: Kumpulan doa yang penting dalam Islam beserta artinya. Foto: Dok. Radar Bandung

RADARBANDUNG.id – DOA merupakan hal yang penting dalam Islam yang dapat diamalkan sebagai permohonan hamba kepada Allah SWT dan merupakan unsur paling esensial dalam beribadah.

Doa juga penting dalam Islam untuk dipanjatkan kepada sang pencipta sebagai pernyataan seseorang bahwa manusia adalah hamba yang lemah yang terus meminta perlindungan dan harapan kepada Sang Khaliq.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat: 186 :

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Doa bisa dipanjatkan dalam segala aktivitas. Berikut di antaranya doa yang penting dalam Islam untuk dimohonkan kepada Allah SWT :

1. Doa Qunut Subuh

Qunut termasuk amalan yang disunahkan dalam sholat. Qunut yang disunahkan ada 3 macam: qunut subuh, qunut witir pada separuh akhir Ramadhan, dan qunut nazilah

Adapun doa qunut subuh yakni sebagai berikut seperti dilansir dari laman NU Online:

Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam

Doa qunut tersebut dibaca saat sholat sendiri. Jika sholat berjamaah, imam dianjurkan mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”

2. Doa Sholat Dhuha

Sholat Dhuha dikerjakan hingga gelincir matahari atau waktu Zuhur. Sholat Dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 8 rakaat. Berikut ini doa sholat dhuha dan terjemahannya :

Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.

Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.”

Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.

Artinya, “Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”

Setelah itu, dianjurkan membaca lafal doa sholat dhuha berikut ini :

Allāhumma bika ushāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu.

Artinya, “Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.”

Dan sebagai penutup, dianjurkan untuk menutup doa sholat Dhuha dengan lafal berikut ini sebanyak 40 atau 100 kali jika memungkinkan:

Rabbighfir lī, warhamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwābur rahīm.

Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah daku. Terimalah tobatku. Sungguh, Kau maha penerima tobat dan maha penyayang.”

3. Doa Iftitah

Doa penting lainnya yang dapat diamalkan dalam Islam diantaranya doa iftitah, yakni doa yang dibaca pada waktu sholat tepat setelah takbiratul ihram.

Doa iftitah merupakan ketetapan dari Rasulullah SAW berisikan ungkapan pujian atas kebesaran-Nya. Selain itu pengakuan kelemahan dan kelengahan insan hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya.

Permohonan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia dan dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk.

Berikut bacaan dan terjemahan doa iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram (rakaat pertama) sebelum surat alfatihah :

“Allahu akbar, kabirau walhamdu  lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila”

Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin

Artinya: Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.

Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.

4. Doa Mandi Junub

Apa yang mesti diniatkan saat mandi junub atau mandi wajib? Dalam junub atau mandi besar bila yang melakukannya adalah orang yang junub (karena keluar sperma atau bersetubuh) maka ia berniat mandi untuk menghilangkan jenabat. Berikut ini niatnya:

“Nawaitul ghusla li raf’il janâbati”

“Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”

Sementara bagi perempuan yang haid atau nifas ia berniat mandi untuk menghilangkan haid atau nifasnya :

“Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi”

“Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”

Atau baik orang yang junub, haid maupun nifas bisa berniat dengan kalimat sebagai berikut:

“Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari”

“Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar”

5. Doa Setelah Adzan

Setelah selesai adzan, disunnahkan bagi muadzin dan yang mendengar adzan untuk membaca shalawat, yang paling utama ialah shalawat Ibrahimiyyah:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm, wa ‘alââli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhim, wa ‘alââli sayyidinâ Ibrâhîm, innaKa Hamîdun Majîdun

“Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya, serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau berkatilah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”

Baca Juga: Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Amalan yang Tak Terputus

Sementara setelah adzan subuh, ada doa khusus sebagaimana dalam kitab Fathul Muin hal. 280, yakni:

“Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî

“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku”