RADARBANDUNG.id, SOREANG – Inisiasi Bupati Bandung Dadang Supriatna, yang menyumbangkan gajinya di bulan Agustus untuk penanganan dampak akibat pandemi covid-19, diikuti oleh seluruh jajaran ASN Pemkab Bandung.
Sebanyak 1.000 paket sembako yang dikumpulkan dari Program ASN Peduli Covid-19, dibagikan langsung oleh bupati bersama rengrengan kepada warga di wilayah Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira).
“Para ASN sudah kompak, mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam kondisi pandemi saat ini,” ucap Bupati Dadang Supriatna di sela kegiatan baksos ASN Peduli di Kecamatan Rancabali, Minggu (15/8/2021).
Selain sembako, bupati secara pribadi pada kesempatan itu, juga membagi-bagikan kain kafan.1.000 paket sembako tersebut, terang dia, bukan jumlah total sumbangan yang terkumpul.
“Kita siapkan 1000 paket dulu, gabungan dari beberapa PD (perangkat daerah). Nanti yang belum terdistribusi, akan disebar di masing-masing kecamatan,” tuturnya.
Baca Juga: ASN Kabupaten Bandung Sebar 900 Paket Sembako untuk Warga Isoman
Pembagian paket sembako tersebut, dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua. Pria yang akrab disapa Kang DS itu mengatakan, cara itu dilakukan karena tidak sedikit ASN Pemkab Bandung yang tergabung dalam klub sepeda motor.
Berangkat dari Rumah Jabatan Bupati, rombongan meluncur menuju titik pertama yaitu pangkalan ojeg Kecamatan Pasirjambu. Kang DS dan istrinya, Emma Dety Dadang Supriatna, masing-masing mengendarai motor secara terpisah.
Baca Juga: Gencar Vaksinasi Massal, Angka Kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Bandung Meningkat
Setelah membagikan paket sembako di lokasi pertama, berikutnya titik yang dituju yaitu pangkalan ojeg pertigaan Salamanjah. Kemudian berlanjut ke Sukawening, Rawabogo, Lebakmuncang, beristirahat di aula kantor Kecamatan Ciwidey dan mengakhiri pembagian sembako di Jalan Raya Ciwidey Rancabali.
“Semoga gerakan ini bisa diikuti pula oleh komunitas lainnya dan tidak terbatas pada komunitas motor. Kita iringi upaya ini dengan doa, agar pandemi covid-19 segera menghilang dari muka bumi. Sehingga kehidupan bisa berjalan normal kembali,” pungkas Kang DS.
(arh)
