News

Emil Minta Kemenparekraf Bantu Lobi Amankan Jatah Vaksin, Alasannya Karena Ini

Radar Bandung - 22/08/2021, 18:47 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Ilustrasi: Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19. FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Menteri Parekraf, Sandiaga Uno membantu koordinasi di tingkat pusat mengamankan proporsi jatah 15 juta vaksin Covid-19 per bulan untuk Jawa Barat. Tujuannya agar target herd immunity bisa terealisasi di akhir Desember 2021.

Hal ini ia sampaikan usai meninjau vaksinasi massal di hasil kerjasama Kemenparekraf, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, TNI, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Doktora Cilinic di Pusdikkav, Padalarang, Minggu (22/8/2021).

Menurut Emil sapaan Ridwan Kamil, sepanjang pandemi Covid-19 berjalan Jawa Barat secara total sudah menerima sekitar 13 juta dosis vaksin. Realisasi percepatan penyuntikan pada bulan ini sudah 200 ribu dosis per hari yang diklaim sebagai realisasi terbanyak dibanding provinsi lain.

Jumlah total dosis yang diterima Jawa Barat lebih sedikit dibandingkan apa yang diterima oleh DKI Jakarta. Padahal, jumlah penduduk Jawa Barat sekira 50 juta jiwa atau hampir lima kali lipat dari DKI Jakarta.

“Kalau Desember mau tercapai (herd immunity) mohon proporsi distribusi vaksin dari pusat proporsional, dan kami selalu menghabiskan yang diberikan. Transit di gudang pemprov hanya satu hari. Rata-rata tiap tiga hari (vaksin) mau habis (setelah didistribusikan ke kabupaten kota),” kata dia.

“Kami (menargetkan bisa merealisasikan vaksinasi) 400 ribu dosis per hari. Nanti 28 Agustus mudah-mudahan bisa menembus 420 ribu dosis penyuntikan per hari. Saya titip pak menteri di level pemerintah pusat, tolong saling ingatkan, bahwa penduduk jabar 50 juta jiwa, suplai 15 juta dosis per bulan harus lancar biarkan teknis penyuntikan dan lain lain urusan di pemerintah daerah,” jelasnya.

Baca Juga: Ganjil Genap Dinilai Tak Efektif, Bandung Disarankan Masifkan Vaksinasi

Di sisi lain, proses pengendalian kedaruratan Covid-19 sudah bisa dilewati dengan baik. Saat ini, percepatan vaksinasi menjadi hal yang sangat penting. Ketika target herd immunity tercapai pada Desember, maka kehidupan bisa kembali berjalan dengan normal meski masih dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Darurat sudah lewat, dua minggu ini jabar satu satunya provinsi yang tidak ada zona merah, BOR 24 persen, kasus turun. Vaksinasi kalau sukses (sampai Herd Immunity) akhir Desember, maka hidup normal lagi tapi dengan prokes,” jelasnya.

Baca Juga: Bandung Barat Jadi yang Pertama Gelar Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar

“Mau ke mall piknik dan lain-lain, tunjukan sertifikat vaksin, prokes, pakai masker, itu kehidupan normal kita, sampai nanti ada proklamasi merdeka dari Covid-19 baru mungkin masker dibuka, entah kapan,” ucap dia lagi.

Di tempat yang sama, Sandiaga Uno mengamini mengenai pentingnya vaksinasi untuk menangani pandemi Covid-19. Apalagi, kedaruratan di Jawa Barat sudah bisa dilewati dengan indikator tak ada lagi daerah berkategori zona merah, sekaligus keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 sudah di angka 24 persen.

Baca Juga: Realisasi Vaksinasi Covid-19 di Jabar Tertinggi, Sisa 1,2 Juta Dosis Dihabiskan Bulan Ini

Menurut Emil, berdasarkan modeling yang disusun oleh ahli matematika dan epidemiolog, Indonesia akan pulih dari pandemi saat kuartal IV 2021 seiring dengan penanganan Covid-19 yang konsisten. Kasus pun akan melandainya Sampai akhir September.

“Jangan lengah dan kita memasuki babak baru serbuan vaksinasi dan prokes. Saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang berkontribusi. Mudah- mudahan ini langkah awal menuju herd immunity,” terangnya.

“(15 juta vaksin untuk Jabar per bulan) akan kami konsolidasikan dengan Kemenkes, Tadi targetnya 15 juta (dosis) per bulan akan kita amankan untuk Jabar,” pungkasnya.

(dbs)