RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sepanjang pandemi Covid-19, tercatat sekitar 5.642 anak di Jawa Barat (Jabar) menjadi yatim piatu setelah ditinggal orang tuanya yang meninggal terpapar Covid-19.
Pemprov Jabar berjanji akan menanggung kebutuhan mereka, minimal memastikan biaya pendidikan gratis.
“Kita sudah merapatkan semua yang jadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal Covid tentu pendidikannya akan kita urus semuanya minimal sampai sekolah menengah atas,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jumat (3/9)
Pria yang kerap disapa Emil itu melanjutkan, pihaknya tengah membicarakan terkait pemberian santunan untuk kebutuhan sehari-hari di luar biaya pendidikan.
“(Santunan) itu akan kita rumuskan, saya juga melihat masyarakat yang ingin berpartisipasi menyantuni. Itu di luar pemerintah menjamin pendidikannya, sosialnya juga, banyak yang ingin membantu. Kita sedang merumuskan (santunan),” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan, pendataan terkait anak yatim-piatu karena Covid-19 masih terus dilakukan.
“Yatim piatu di Jabar karena Covid-19 ada 5.642 anak. Berbasis data dari Dinsos dan data dari Kabkota, DP3AKB Prov dan Kabupaten Kota juga melakukan input Data pada Sistem Rapid Pro Kemen PPPA. Sampai saat ini masih berlangsung (pendataan),” katanya.
Jumlah anak yatim-piatu tersebut paling banyak berada di Kota Bekasi (911 jiwa), Kota Depok (845 jiwa), Kabupaten Cirebon (659 jiwa), Kabupaten Bogor (582 jiwa), dan Kabupaten Pangandaran (431 jiwa).