Menyapa “Bunga di Desa” Banyuwangi, Sang Penjaga Smart Kampung
DARI Bogor, ke Baduy. Lanjut ke Semarang, Surabaya, Banyuwangi, kemudian Bali. Itu rute Gerakan Anak Negeri, menyusuri sudut-sudut pulau Jawa dan Bali. Ekspedisi yang menempuh jarak 5.000 kilometer, dimulai, Minggu (12/9) dini hari.
Imam Rahmanto
Mengambil start, di Graha Pena, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, Jawa Barat, tim memulai ekspedisi dengan etape pertama: Bogor-Baduy-Bogor.
“Ekspedisi ini membawa pesan Covid-19 bukan musuh yang harus ditakuti lagi,” ujar Inisiator Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu.
Bakda subuh, sekitar pukul 05.00, perjalanan etape pertama dimulai. Rute ini dilewati dengan lancar. Di Baduy, tim Gerakan Anak Negeri, diterima Wakil Ketua Suku Baduy Dalam, Abah Asid. Keseruan ‘menjelajahi’ Baduy ini akan disajikan dalam berita terpisah.
Perjalanan etape pertama ini, selesai tak sampai 24 jam. Tim Gerakan Anak Negeri, kembali lagi ke Bogor sekitar pukul 21.00 WIB dan bersiap untuk melanjutkan etape kedua: Bogor-Semarang.
Baca Juga: Beredar Dokumen AS di Balik Covid-19, Ahli Penyakit Dituding Berbohong
Disambut rintik hujan, perjalanan etape kedua dilanjutkan. Tiga mobil dengan 12 penumpang, menerobos hujan yang mengguyur Bogor, malam itu. Kurang satu jam lagi, waktu menunjukkan pukul 00.00, tengah malam. Perjalanan Tim Gerakan Anak Negeri masih panjang.
Tak ada kendala berarti selama perjalanan melewati gelap gulita. Apalagi, rombongan memilih jalur tol untuk bisa melaju lebih cepat. Jalur ini, menjadi alternatif paling singkat untuk perjalanan trans Jawa.
Baca Juga: Catat! Penumpang yang Belum Divaksin Covid-19 Dilarang Naik KA
Terlebih, suasana malam hari yang lengang membuat kendaraan bisa melintas tanpa hambatan. Rombongan sempat berhenti di beberapa rest area jalur tol untuk beristirahat sejenak. Perjalanan darat ini, memang menguras tenaga.
Mobil pun harus dipacu dengan hati-hati. Sekitar pukul 05.00, Senin (13/9) dini hari, Tim Gerakan Anak Negeri pun tiba di etape kedua: Semarang.
Baca Juga: Jabar Intens Bersihkan Data Kasus Lama Covid-19
Setelah menempuh jarak 737 kilometer. Di sana, tim menyempatkan diri untuk mengisi perut, sebelum memulai kembali perjalanan menuju etape ketiga: Surabaya. Lalu ke Banyuwangi.
Jika di Semarang, tim sempat mampir untuk beristirahat sejenak, tidak dengan Surabaya. Perjalanan terpaksa dilanjutkan. Janji bersua dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dimajukan. Di sinilah, tim harus berkejaran dengan waktu.