News

Pemerintah Dorong Pesantren Manfaatkan KUR

Radar Bandung - 17/09/2021, 13:43 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengikuti agenda penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis (16/09).

RADARBANDUNG.id- Pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berusaha membangkitkan aktivitas usaha UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau yakni pemberian bantuan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga 31 Desember 2021.

Selain itu, kebijakan penundaan angsuran pokok KUR, dan relaksasi ketentuan berupa perpanjangan jangka waktu serta penambahan limit plafon KUR yang diberikan kepada penerima KUR terdampak pandemi Covid-19.

Sebagai respon atas dampak pandemi Covid-19, pemerintah juga terus memaksimalkan peran KUR untuk membantu UMKM bertahan di masa pandemi sekaligus meningkatkan produktivitas UMKM agar bisa naik kelas dan “go digital”.

Hingga 13 September 2021, KUR telah disalurkan sebesar Rp 179,54 triliun kepada 4,77 juta debitur. Ini berarti penyaluran KUR telah mencapai 63% dari target tahun 2021 dengan Non Performing Loan tetap terjaga di 0,99%.

“Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari 253 triliun rupiah menjadi 285 triliun rupiah dengan bunga 3%,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengikuti agenda penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis (16/09).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga secara simbolis menyerahkan KUR kepada 17 debitur KUR BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Jateng, BSI, dan Kospin Jasa dengan nilai Rp3,17 Miliar.

Debitur yang hadir diwakili pelaku usaha batik, pertanian, perkebunan, peternakan, konveksi, kerajinan, pedagang sayur dan ayam. Menko Airlangga juga sempat berdiskusi secara langsung kepada 9 penerima manfaat yang menampilkan produk usahanya dalam booth UMKM.

“Saya mengapresiasi peran perbankan yang telah menyalurkan KUR dengan sangat baik. Penyalurannya tinggi sekaligus penyaluran bantuan pendampingannya juga tinggi. Semoga ini bisa  menaikkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat bisa sejahtera,” tutur Menko Airlangga.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir dalam kesempatan tersebut melaporkan perkembangan KUR di Provinsi Jawa Tengah sejak Januari 2021 sampai dengan 13 September 2021 yang telah mencapai 32,08 triliun rupiah dan diberikan kepada 930.478 debitur.

Proses penyaluran KUR di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2021 sebesar 49,69% ada di sektor perdagangan, disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 24,39% dan jasa-jasa sebesar 12,92%.

Khusus untuk Kota Pekalongan, penyaluran KUR sejak Januari 2021 hingga 13 September 2021 telah mencapai 192,95 miliar rupiah yang diberikan kepada 5.598 debitur.

Secara persentase tersebar ke beberapa sektor yaitu sektor perdagangan sebesar 56%, sektor industri pengolahan 23,72% dan jasa-jasa sebesar 17,27%.

Menko Airlangga juga menyaksikan penyaluran bantuan pemberdayaan pesantren berupa bantuan untuk pembangunan dan renovasi program kemitraan EUREKA MART yang dikelola pesantren.

Bantuan pemberdayaan tersebut disalurkan bagi 10 pesantren dengan masing-masing menerima 200 juta rupiah. Melalui bantuan ini, pesantren diharapkan bisa melahirkan para santri yang mandiri dan berjiwa usaha.