News

Pecinta Pedas, Yuk Cicipi Jajanan Keripik Cabai ala Thailand

Radar Bandung - 08/10/2021, 16:47 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

Pecinta Pedas, Yuk Cicipi Jajanan Keripik Cabai ala Thailand

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Tak ada habisnya bila membahas soal kuliner terutama di Asia, yang memang terkenal dengan makanan yang sedap dan kaya akan rempah atau bumbunya.

Salah satunya Thailand. Hidangan khas Thailand identik dengan rasa pedasnya. Makanan yang paling terkenal dari negeri gajah putih ini adalah Tom Yum.

Namun masih ada lagi makanan khas Thailand yang enak dan cocok untuk dijadikan kudapan, yakni keripik cabai. Inilah yang menginspirasi Andri (50) untuk membuat usaha keripik cabai yang ia namai “Khanomprick”.

Andri memulai usahanya sejak 5 bulan lalu, tepatnya pada akhir Juni tahun ini. Sebelum menjadi pengusaha seperti sekarang ini, Andri adalah seorang tour guide di Thailand.

Sudah 2 tahun terakhir ia pulang ke Indonesia lantaran pandemi Covid-19. Baru pada tahun ini ia memutuskan menjadi entrepreneur.

“Selama pandemi ini kan dirumahkan selama hampir 2 tahun. Saya inget kalau keripik cabai ini aslinya dari Thailand kan,” ujarnya.

“Nah, jadi saya kontak temen saya yang di sana. Minta resepnya dan diajarin cara bikinnya dan ternyata saya bisa. Jadi ya udah saya bikin sendiri tapi rasanya ganti ganti sama yang lebih lokal,” sambungnya.

Salah satu alasan Andri memilih usaha ini karena keripik dengan bahan dasar singkong, pisang dan kentang sudah banyak. Ini menjadi peluang bisnis yang bagus karena unik dan bisa menarik minat pembeli.

Sampai saat ini ada 6 varian rasa yang Andri buat yakni Original, ekstra pedas, keju, daun jeruk, rendang dan tomyum. Tom Yum masih menjadi salah satu varian rasa yang ada karena tak mau menghilangkan identitas dari Thailand.

Per90 gram, Andri menjual seharga Rp 35.000, namun untuk varian ekstrapedas, rendang dan tom yam ia jual dengan harga Rp 45.000.

Walaupun baru berdiri selama 5 bulan, penjualan produk ini cukup baik dengan 200 pcs terjual setiap minggunya.

Butuh waktu 3 hari untuk proses pembuatan keripik cabai ini. Dari mulai pengupasan, perendaman, penjemuran hingga siap goreng dan di kemas.

Baca Juga: Cobain Seblak Teh Ida yang Pernah Viral, Pedas Nikmat

Kedepannya Andri berharap bisnisnya akan semakin besar dan bisa membuka lapangan pekerjaan.

“Harapan sih untuk bisnis ini semoga jadi besar. Saya juga punya mimpi buat bisnis ini bisa kaya ma icih dan keripik kusuka. Karena bisnis ini juga responnya lumayan bagus. Selain itu saya jadi bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar saya,” harapnya. (Widia/Besta/job Radarbandung)

Baca Juga: