Yth: NAIF, Sebuah Persembahan dari Diskoria, Isyana Sarasvati, dan Ardhito Pramono
RADARBANDUNG.id- DI AWAL tahun 2021, tepatnya Februari, vokalis Naif Band David Bayu mengungkap keberlangsungan hidup grup bandnya.
Dalam sebuah wawancara, band yang didirikan bersama para mahasiswa Institut Kesenian Jakarta, vakum.
Tak lama berselang, tepatnya Mei lalu, bassist Emil Hussein juga dalam sebuah wawancara mengumumkan dirinya dan drummer Franki ‘Pepeng’ Indrasmoro keluar dari Naif.
Kabar vakum dan mundurnya dua personel Naif pastinya membuat gempar, tidak cuma pada penggemar tapi juga pendengar setia musik Indonesia.
Hanya gitaris Fajar ‘Jarwo’ Endra Taruna yang bersikukuh bahwa band yang terbentuk tahun 1995 itu masih ada.
Jarwo dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa dirinya tak menyetujui pembubaran Naif. Sehingga, secara de jure Naif masih ada, namun secara de facto band ini sudah tidak aktif lagi.
Kolaborasi lagu penghormatan Yth: Naif
Kolektif Suara Diskoria dalam proyek eksperimental musik berseri Studio Pop Show merespon apa yang terjadi pada Naif lewat sebuah proyek kolaborasi lagu penghormatan berjudul ‘Yth: Naif’.
Penjudulan ini mengingatkan pendengar pada lagu ‘Yts: Ibu’ yang dirilis Naif pada 2002 lewat album Titik Cerah.
Lagu ‘Yth: Naif’ ditulis oleh Ricky Surya Virgana (White Shoes and The Couples Company) bersama dengan Arif Fauzan (Irama Pantai Selatan) yang membantu penulisan lirik.
Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono didapuk menyanyikan lagu ini bersama dengan duo disjoki Diskoria.
Adapun Diskoria bersama Ricky menjadi produser dan turut melibatkan Gilang Gombloh serta Adjis Doaibu sebagai perwakilan KawaNaif.
Fadli Aat dari Diskoria menuturkan, proyek ‘Yth: Naif’ sama pentingnya dengan menggambarkan sejarah yang sudah mereka alami pada jejak langkah dulu.
Kata Fadil, sejarah musik tumbuh bersama lagu-lagu Naif yang dia rasa tema-temanya sangat lengkap menemani masa muda pendengar musik Indonesia.
“Dan sepenting itu juga memilih kolaborator yang menurut kami cocok meneruskan tongkat estafet soal rasa yang kami punya, lewat Isyana dan Ardhito,” kata Fadil, Rabu (27/10).
Bukan lagu penghormatan pertama untuk musisi
Bagi Diskoria, ini bukan lagu penghormatan untuk musisi yang pertama mereka kerjakan.
Sebelumnya, Diskoria berkolaborasi dengan Lale, Ilman, Nino, dan Eva Celia berhasil merilis lagu berjudul ‘C.H.R.I.S.Y.E’. Kini, lewat ‘Yth; Naif’, Diskoria berharap karya-karya Naif tetap terus dirayakan.
Berkaca ke belakang, lagu ‘Yth: Naif’ menambah daftar lagu-lagu yang secara khusus didedikasikan untuk para musisi oleh musisi. Di Indonesia, salah satu musisi yang memulai tradisi menghormati seniman lain lewat lagu adalah Titiek Puspa.
Pada tahun 1974, Titiek Puspa menulis lagu berjudul ‘Bing’, setelah mendengar kabar Bing Slamet meninggal.
Tradisi menghormati seniman lain dengan karya adalah penting, sebagai bukti iklim kesenian kita memiliki adab yang luhur, saling mengapresiasi dan menghormati.