RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perkembangan ekonomi digital Jawa Barat sangat menggembirakan. Kondisi tersebut tercermin dari pertumbuhan nilai transaksi e-commerce warga pada pertengahan triwulan III-2021 yang tumbuh 59,03 persen dibandingkan pada 2020.
Tercatat dari 10 provinsi dengan pangsa pasar transaksi terbesar di Indonesia, baik pembelian maupun penjualan melalui marketplace, Jabar menempati posisi teratas.
“Jabar posisi pertama dengan transaksi e-commerce terbesar secara nasional. Total transaksi pada pertengahan triwulan III-2021 tercatat mencapai Rp15,02 triliun,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto saat membuka kegiatan Local Community Services (LCS) Pelatihan Digital Marketing bagi UMKM di wilayah Provinsi Jabar sebagai rangkaian dari West Java Economic Society 2021, belum lama ini.
Kegiatan LCS tersebut diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat dengan mengangkat tema Mengajak Potensi Ekonomi, Mendorong Akselerasi Investasi dan Digitalisasi, guna Memajukan Inklusifitas Ekonomi Jabar.
Transaksi pembelian terbesar yang mengindikasikan permintaan masyarakat Jabar ada di kategori fesyen Rp2,52 triliun, handphone dan aksesoris Rp2,12 triliun dan personal care and cosmetic Rp1,9 triliun.
“Ini menunjukkan Jabar memiliki peluang yang sangat baik dalam digitalisasi. Tentu harus dilanjutkan untuk memastikan sektor bisnis diberbagai level, termasuk UMKM untuk bertransformasi bisnis secara end to end,” katanya.
Baca Juga: Fasilitas Ekspor Ikan Kering ke Taiwan, Kemendag Bantu UMKM Go Global
Menurut Herawanto, digitalisasi memegang peranan penting baik selama masa pandemi, pemulihan ekonomi, maupun perekonomian pada masa mendatang. Bahkan menjadi kunci penting tidak hanya untuk bertahan tetapi juga berkembang serta menenangkan pertarungan bisnis bagi UMKM.
“Menghadapi masa pasca pandemi, digitalisasi menyeluruh, end to end proses perlu didorong untuk terealisasikan demi menguatkan daya saing, serta mengangkat pertumbuhan ekonomi dan memeratakan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga: Tahun 2022, Golden Moment Indonesia untuk Melakukan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Kepala Dinas Koperasi dan usaha kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan, jumlah UMKM di Jabar mencapai 85 persen dari total unit usaha di wilayah ini atau sekitar 4,15 juta unit usaha.
Adapun serapan tenaga kerja dari UMKM mencapai 74,63 persen atau sekitar 8,5 juta pekerja. Diproyeksikan jumlah UMKM di Jabar pada 2021 mencapai 6,25 juta unis usaha.
“Dari sisi kategori usaha, tertinggi ada dibidang kuliner. Namun demikian untuk yang sudah digital yang tertinggi di kategori usaha fesyen,” imbuhnya.