RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penerima program Kartu Prakerja terbanyak di Tanah Air. Banyak di antara mereka berhasil membangun kembali usahanya setelah perekonomian terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, total penerima dari gelombang 1 hingga 22 di Jawa Barat ada 1.494.509 orang. Jumlah itu hasil saringan dari sebanyak 5.239.146 pendaftar. Sedangkan secara total di Indonesia terdapat 11.441.922 penerima program Kartu Prakerja dari sekitar 78,87 juta pendaftar.
Kabupaten Bogor menempati urutan pertama penerima terbanyak program ini, yakni 190,796 orang, kemudian Kabupaten Bandung 128,197 orang, Kota Bandung 122,054 orang, Kota Bekasi 104,727 orang, Kabupaten Bekasi 89,067 orang, dan Kota Depok 96,999 orang. Sedangkan di Kabupaten Garut, penerima Kartu Prakerja tercatat sebanyak 72.763 orang dari 262.801 orang pendaftar.
Salah seorang peserta program Kartu Prakerja asal Garut, Nenden Farida Ukus (42), mengaku bisa memulai kembali usahanya. Sebelumnya usaha toko kelontong miliknya terpuruk karena situasi pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ia pun memutuskan mengalihkan bisnisnya dengan berjualan secara daring. Berbekal latar belakang pendidikan tata boga dan pelatihan mengolah makanan sehat bagi juru masak dan insentif yang ia dapat dari Prakerja, Nenden pun berani mencoba untuk berjualan bolu dan kolak.
“Saya mendapat ilmu bagaimana mengolah makanan secara higienis dan kualitas gizi terjaga. Pemasaran usaha kulinernya saya lakukan secara daring melalui Facebook dan WhatsApp,” ujar Nenden dalam acara temu Alumni Kartu Prakerja di Kampung Sumber Alam, Garut, Jumat (27/11).
“Mungkin sebagai perwakilan dari yang lain, terima kasih untuk Pak Airlangga, Menteri Perekonomian, atas programnya. Saya sangat terbantu dengan Prakerja dan perhatian dari Pak Menteri,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Wildan Abdul Ghani (35), petani kopi asal Sukawening, Garut. Wildan yang merupakan alumni gelombang ke empat Program Kartu Prakerja, mengaku mendapat pengetahuan tantang digital marketing dari pelatihan yang diikuti.
Wildan yang bersama kelompoknya membangun usaha kopi dari pertanian hingga pengolahan, juga telah memperoleh bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Kemenko Perekonomian tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mochammad Rudy Salahuddin menyampaikan komitmen masyarakat dan keterlibatan pemerintah daerah pun sangat penting dalam menyukseskan program dari pemerintah pusat.
“Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program-program Pemerintah yang memang diciptakan untuk mendukung masyarakat, khususnya Program Kartu Prakerja,” kata Deputi Rudy Salahuddin.