RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wakil Presiden dijadwalkan meresmikan Monumen Pahlawan Pandemi Covid-19 di Bandung, Sabtu (4/12).
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil berharap keberadaan monumen membuat semua pihak menghargai perjuangan pahlawan yang terlibat dalam penanganan pandemi.
Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat dan menghargai jasa pahlawannya. Di masa pandemi Covid-19, banyak para tenaga kesehatan, relawan dan ASN gugur.
“Niat mulianya menghargai pahlawan yang gugur saat kita berjuang melawan Covid, karena ada ratusan yang meninggal dunia,” kata Ridwan Kamil saat meninjau monumen, Jumat (3/12).
“(Monumen) ini diapresiasi pemerintah pusat, tadinya diresmikan oleh presiden jadinya wapres. Peresmian itu harus berlangsung agar jadi teladan bagi daerah lain, agar bisa melakukan penghormatan yang sama dalam bentuk dan ekspresi masing-masing,” katanya.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa, pembangunan dilakukan di kawasan Monumen Perjuangan Jawa Barat untuk renovasi dan sebagai upaya memperindah.
Namun seiring pandemi, Pemprov Jabar memberikan nilai tambah di ruang publik untuk didedikasikan kepada yang pahlawan COVID-19. Dengan kata lain, proyek ini sudah ada sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Hal itu menjadi jawaban untuk pihak yang mempertanyakan urgensi pembangunan Monumen Pahlawan Pandemi Covid-19. Terlebih, dalam konversi membangun monumen, ia menegaskan tak menggunakan APBD.
“Ada yang bertanya kan lagi pandemi? Bukannya refocusing? Ini sudah dianggarkan sebelum pandemi, yang dulu di desain masterplan 3 tahun untuk revitalisasi, tapi karena ada pandemi si ruang publik ini dikonversi menjadi untuk pahlawan Covid-19,” jelasnya.
“Tidak ada duplikasi anggaran, di 2020, yang diketuk palu 2019 itu revitalisasi itu, di 2021 hanya penambahan nama-nama pakai dana CSR, dana bantuan dari sana-sini, saya tidak pakai dana APBD lagi. Kemudian tidak perlu pakai IMB ini mah renovasi dan bentuknya tugu, dan ruang terbuka,” lanjutnya.
Diketahui, di tugu monumen tersebut terdapat nama para tenaga kesehatan, relawan maupun ASN yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di Jabar yang dipahat di dua sisi kiri dan kanan gerbang monumen.
Selain itu, terdapat empat segmen yang berada dalam kawasan Monumen. Pertama, bersama dengan Kawasan Gasibu dalam areal Welcome Plaza.
Segmen kedua, Griya Kriya atau tempat promosi. Segmen ketiga Ruang Festival, dan Segmen keempat Monumen Perjuangan Rakyat Jabar di Jalan Dipatiukur sebagai induknya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha, Monumen Pandemi COVID -19 merupakan bagian dari kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar yang pembangunannya sudah direncanakan sejak 2013-2014 lalu untuk merevitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan Gasibu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Resmikan Monumen untuk Pahlawan Pandemi yang Gugur
Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat plus Gasibu itu sudah mereka kelola dan tata mulai tahun 2014 hingga 2016. Hingga 2016 tersebut hanya baru Gasibu yang selesai.
“Tahun 2020 Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Perumahan Permukiman itu memiliki anggaran untuk revitalisasi kawasan Monumen Perjuangan Jawa Barat atau Monju,” ujar Boy.
Baca Juga: Ridwan Kamil Gagas Pembangunan Monumen Perjuangan Covid-19
“Namun karena terjadi pandemi yang dimulai sejak Maret tahun 2020 itu kita mengalami refocusing, mengalami rasionalisasi anggaran dan baru bisa menyelesaikan Welcome Plaza ini,” kata Boy melanjutkan.
Welcome Plaza dan Gerbang Pandang menyerap Rp16 miliar APBD 2020. Sedangkan untuk ornamen arsitektural Ruang Kontemplasi dan Penghargaan COVID-19 termasuk lambang Jawa Barat menyerap Rp260 juta yang bersumber dari CSR tahun 2021. (*)