RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sekitar pukul 17.00 WIB sore, nampak sesosok nenek paruh baya memainkan alat musik kecapi di sebuah trotoar di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, dan terdengar alunan musik yang dimainkan oleh sosok bernama Enung Hermawati.
Enung, seniman yang sudah memainkan alat musik kecapi hampir 30 tahun lamanya. Setiap harinya ia memainkan alat kecapi tembang sunda atau Mamaos Cianjuran.
Berangkat dari rumahnya yang berlokasi di sekitar Mohammad Toha menuju ke Jalan Otto Iskandardinata (persimpangan Cibadak-Dalam Kaum), Enung membawa alat kecapinya.
Meski dengan keterbatasan penglihatannya, itu tak mematahkan semangatnya untuk memperkenalkan alat musik kecapi.
Alunan lagu yang dimainkan Enung sukses membuat banyak orang yang berjalan berhenti sesaat untuk melihat aksi Enung.
Enung adalah seorang master kecapi difabel netra. Jari-jarinya sangat lincah memainkan alat musik ini. Pada momentum Hari Disabilitas Internasional ia diajak memainkannya, berkolaborasi bersama komunitas di Bandung.
Andy Waluya Wartja penanggung jawab acara mengatakan, kolaborasi itu memiliki tujuan memperkenalkan alat tradisional kepada masyarakat luas dan melestarikan alat musik tradisional itu.
Selain itu, inti dari acara itu juga agar masyarakat bisa lebih dekat dengan teman-teman difabel. Sebab ia menilai bahwa difabel memiliki kelebihan yang sangat luar biasa.
Contohnya adalah Enung yang punya keahlian dalam memainkan alat musik kecapi. “Intinya mengajak masyarakat lebih dekat dengan teman-teman difabel, ” ungkapnya.
Andy mengaku awal ide kolaborasi muncul saat ia berjalan di sekitar kawasan persimpangan Cibadak-Dalam Kaum. Saat itu ia mengungkapkan ketertarikan untuk berkolaborasi dengan Enung di Hari Disabilitas Internasional.
Andy mengaku terpikat dengan Enung yang memainkan alat kecapi, dimana saat orang hanya lalu lalang, Enung tetap memainkan kecapinya itu.
“Bu Enung ada hal menarik, terus bermain, bener-bener seniman,” imbuhnya.
Baca Juga: Viral Video Mensos Risma Paksa Penyandang Disabilitas Tunarungu Bicara
Dalam aksi ini juga Andy membuka open donasi yang hasilnya untuk membantu membelikan kecapi baru untuk Enung.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat tak memandang sebelah mata difabel, dan bisa hidup berdampingan. (cr1/radarbandung)
Baca Juga:
- Kisah Inspiratif Terbentuknya Band D’Kapal
- Cerita Cinta Sehidup Semati Pasutri Anggota XTC dan Moonraker
- Kisah Julie Sutarjana, Dedikasikan Hidup untuk Kuliner Nusantara