RADARBANDUNG.id, SUKABUMI– Puluhan siswa SDN Ciloma, Kabupaten Sukabumi harus menunggu tumpangan perahu kayu sederhana ketika ingin melewati sungai untuk sekolah.
Tak jarang hal itu membuat mereka selalu kesiangan karena tidak ada fasilitas antar jemput.
Sungai Cikaso adalah satu-satunya akses menuju sekolah yang berlokasi di Kampung Ciloma Desa Cibitung Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi. Hal lainnya adalah, sungai tersebut menjadi salah satu tempat habibat buaya.
Ketua Umum Jabar Quick Response (JQR) Bambang Trenggono menyebut masalah ini sudah diselesaikan. Pihaknya menyerahkan bantuan berupa perahu untuk antar jemput murid SDN Ciloma Sukabumi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Bambang mengatakan, sebelumnya SDN Ciloma ini jarang mendapatkan perhatian, sebab akses dan jarak yang sangat jauh.
“Sekarang masyarakat, terutama yang kesulitan akses dasar menjadi prioritas,” ucapnya.
Kordinator operasional JQR, Irvan Hilmy mengatakan, Sekolah ini terletak di pinggir Sungai Cikaso ke arah muara laut kidul.
Perjalanan dari dermaga Cikaso sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan perahu mesin atau sampan. Sedangkan para siswa siswi yang bersekolah di SD Ciloma mayoritas menyebrang Sungai Cikaso pulang pergi dikarenakan letak sekolah SD Ciloma bersebrangan dengan tempat tinggal mereka.
“Sekolah sendiri belum memiliki alat transportasi (perahu) sehingga murid harus menunggu perahu lain yang melintas dan memiliki tujuan yang sama, tidak jarang siswa pun sering kesiangan. Siswa yang berasal dari Desa Sumberjaya (sebrang sekolah) pun juga harus menyebrang menggunakan perahu warga,” ujar Irvan.
JQR segera merespons setelah menerima laporan dari masyarakat dengan melaksanakan proses survey.
Memastikan kebenaran informasi sekaligus menggali data kebutuhan di lokasi. Dari hasil survey itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan JQR untuk memberikan bantuan perahu antar jemput untuk para murid di SDN Ciloma.
Berkat kolaborasi antara JQR dan WeCare.id, murid dan guru SDN Ciloma tidak lama lagi akan memiliki perahu, pasalnya, menurut Irvan, perahu tersebut telah dalam proses akhir pengerjaan. Model perahu yang akan diberikan adalah perahu dengan menggunakan mesin.
“Tim Jabar Quick Response mengunjungi tempat pembuatan perahu, kurang lebih Hampir 80% rampung,” ujarnya.
Irvan melanjutkan, masyarakat di sekitar SDN Ciloma mayoritas berprofesi petani, dan sebagian penyadap gula merah.
Diwaktu tertentu musim ikan masyarakat memanfaatkan sumber daya sungai untuk menangkap ikan, udang, dan impun untuk dikonsumsi dan sebagian di jual untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Sekolah SDN Ciloma Usef Ruswanda mengatakan, sangat berterimakasih atas bantuan perahu tersebut. Ia mengatakan sekolah yang berdiri pada tahun 1984 itu menampung siswa dari Desa Sumberjaya Kecamatan Tegalbuleud dan Desa Cibitung.
Dengan segala keterbatasan dirinya bersama 3 guru honorer tetap menjaga semangat untuk mengajar. Setiap hari dirinya juga menggunakan perahu untuk menuju sekolah dari kediamannya. “Sekitar 40 menit sampai sejam perjalanan, bolak balik setiap hari,” ujarnya. (dbs)