News

Ngeri! Rusia Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl di Ukraina

Radar Bandung - 25/02/2022, 13:41 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina/Ist

RADARBANDUNG.id- Penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak melaporkan bahwa pasukan Rusia telah berhasil merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

“Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia,” kata Podolyak.

“Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini,” sambungnya.

Menurut Laporan, pasukan Rusia mengambil alih pusat reaktor nuklir itu pada Kamis 24 Februari 2022.

Sumber keamanan Rusia mengatakan, beberapa pasukan militer Rusia berkumpul di “zona eksklusi” Chernobyl, sebelum menyeberang ke Ukraina pada Kamis pagi.

Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer.

Ukraina dikenal sebagai negara pemilik senjata nuklir terbesar ketiga dunia. Senjata nuklir Ukraina merupakan peninggalan Uni Soviet (Rusia) pada perang dunia kedua.

Ukraina dahulu merupakan bagian dari Uni Soviet. Sepertiga senjata nuklir Uni Soviet berada di wilayah Ukraina.

Ukraina merdeka dari Rusia pada 1991. Hubungan Rusia dan Ukraina menegang pada 2013 karena kesepakatan politik dan perdagangan penting dengan Uni Eropa.

Reaktor nuklir yang dulunya milik Uni Soviet ini telah kembali ke tangan Rusia.

Diketahui, pada 24 April 1986 terjadi ledakan yang menghancurkan reaktor nomor empat Chernoby. Radioaktif lepas, 400 kali lebih banyak dibanding nuklir bom atom Hiroshima.

100.000 kilometer persegi wilayah terkontaminasi radioaktif. Sebanyak 31 orang tewas, ratusan lainnya yang hidup mengidap kanker dan cacat tubuh.

Puluhan ribu orang diungsikan. Chernobyl pun jadi kota mati. Tak ada penghuni, hanya sisa-sisa bencana dan radiasi mengerikan yang membaur di udara.

Jika rektor nuklir ini diaktifkan, maka Rusia akan memiliki senjata pemusnah massal yang cukup mengerikan.

“Tragedi 1986 (bencana Chernobyl) tidak akan terulang. Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy.

Pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia di tiga sisi, setelah Moskow melancarkan serangan darat, laut dan udara. Ini adalah serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Hari Pertama Perang Rusia Ukraina, 40 Orang Tewas

Rusia melancarkan serangan pertama ke wilayah Ukraina Kamis (24/2). Rusia menjatuhkan bom di beberapa lokasi militer di Ukraina menjelang subuh kemarin.

Rusia menyerang bandara dan membombardir wilayah penyimpanan bom milik Ukraina. Serangan Rusia di wilayah Ukraina timur menghantam sebuah apartemen.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Oleksii Arestovich mengatakan serangan itu menyebabkan sekitar 40 orang tewas.

Arestovich mengatakan pasukan Rusia telah maju hingga 5 km ke wilayah Ukraina di wilayah Kharkiv dan Chernihiv, dan mungkin juga di daerah lain.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya. “Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Dmytro Kuleba di Twitter.

“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak,” tambahnya.

Baca Juga: Disway: Tanpa Nuklir

Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan ‘operasi militer khusus’ untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi target genosida di Ukraina.

“Kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin.