News

Gurauan Sri Mulyani Sebut Luhut Menko Paling Tajir, Pajaknya 35%

Radar Bandung - 09/03/2022, 02:01 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Acara Pelaporan SPT Tahunan oleh Pejabat Negara, Selasa (8/3). Foto: Istimewa

RADARBANDUNG.id- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Panjaitan adalah pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang paling kaya alias tajir.

Hal ini menurut Sri Mulyani berdasarkan pembayaran pajak penghasilan (PPh) yang dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan yang meningkat sebanyak 35 persen.

Sri Mulyani mendampingi para pejabat tinggi kementerian dan lembaga untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan 2021. Batas waktu pengisian STP ini adalah 31 Maret 2022.

Pejabat yang hadir antara lain adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Lalu, ada juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Andika Perkasa diwakili Irjen TNI Bambang Suswantono.

“Kami berterima kasih sudah dilakukan pada minggu yang sangat awal. Simbol hari ini, empat bapak menko dengan Pak Kapolri dan Panglima TNI menggambarkan bahwa pajak dikumpulkan dengan spirit keadilan dan gotong royong,” tutur Sri Mulyani secara daring, Selasa (8/3).

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu melempar gurauan kepada Luhut, yakni soal pembayaran pajaknya yang meningkat. Salah satu yang menyebabkannya adalah harga batu bara yang meroket.

“Pak luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya Pak Luhut pribadi juga meningkat pasti dibracket 35 persen,” terangnya.

Untuk itu, ia mengajak Luhut segera melaporkan SPT Tahunan. Melanjutkan candaannya, pria umur 74 tahun ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat selaku menteri tajir yang taat pajak.

“Makanya saya sampaikan harus hadir hari ini, tadi katanya agak berhalangan, saya bilang kalau menko yang paling tajir tidak hadir, nanti simbolnya jadi kurang baik,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Redaksi Jawapos.com dari laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) atas nama Luhut Binsar Pandjaitan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Luhut melaporkan LHKPN ke lembaga antirasuah tersebut pada 24 Maret 2021.

Dikutip berdasarkan website elhkpn.kpk.go.id, Selasa (8/3), Luhut Binsar Pandjaitan tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp 745.188.108.977 atau Rp 745,18 miliar.