News

Jokowi Akhirnya Bicara: Jangan Ada Lagi Menteri yang Ribut Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Radar Bandung - 06/04/2022, 14:41 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya berbicara terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden. Ia meminta tidak ada lagi menteri-menteri yang berbicara mengenai hal tersebut.

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan atau perpanjangan,” kata Jokowi.

Awalnya, Presiden Jokowi meminta kepada para menteri untuk memiliki sensitifitas tinggi terhadap kesulitan yang tengah terjadi. Ia meminta agar para menteri sensitif pada kesulitan rakyat serta memiliki empati.

Para menteri harus bisa menjelaskan penyebab kondisi saat ini sulit dan langkah-langkah apa yang dilakukan.

“Jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit, sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan inflasi,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang diikuti menteri.

Arahan Presiden Jokowi Dalam Sidang Kabinet ini ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Di akhir arahannya, Jokowi meminta para menteri tidak membuat polemik di masyarakat. Larangan itu termasuk soal polemik penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan yang kita hadapi,” ucap Jokowi. “Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan. Ndak,” tegasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, wacana penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden memang berulang kali mengemuka. Ada pula menteri yang berkomentar. Presiden Jokowi sendiri sudah menegaskan ia taat konstitusi terkait wacana ini.

Baca Juga:

Jokowi juga menyentil soal tak ada penjelasan dari jajarannya terkait harga minyak goreng kepada masyarakat. Jokowi meminta jajarannya hati-hati karena dikhawatirkan muncul anggapan pemerintah tak bekerja.

“Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat melakukan apa-apa, tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi,” tutur Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyinggung tak ada penjelasan terkait harga Pertamax naik. Ia meminta jajarannya memiliki empati kepada rakyat. “Yang kedua Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini,” jelasnya.

“Hati-hati, kenapa Pertamax, diceritain dong pada rakyat. Ada empati kita gitu loh. Nggak ada. Yang berkaitan dengan energi, nggak ada,” ujar Jokowi. (ral/pojoksatu)

Baca Juga: