News

Viral Diduga Anggota DPR Tonton Video Syur saat Rapat Vaksin

Radar Bandung - 10/04/2022, 18:46 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Diduga anggota DPR RI disebut nonton video porno saat rapat (ist)

RADARBANDUNG.id- Kasus pornografi kembali jadi sorotan. Setelah sebelumnya ramai pembahasan komedian Marshel Widianto yang membeli konten syur Dea Onlyfans.

Baru-baru ini diduga Anggota DPR RI tertangkap kamera sedang menonton video porno saat bersidang di ruang parlemen. Namun, belum diketahui jelas waktu dan siapa anggota DPR yang dimaksud. Tetapi kuat dugaan figur tersebut merupakan anggota Komisi IX DPR-RI.

Dalam video berdurasi 15 detik yang viral di sosial media tersebut. Tampak diduga anggota DPR tersebut tengah menikmati menonton video porno. Tampak jelas suara anggota DPR lainnya sedang melakukan pembahasan soal kurangnya vaksinasi.

Sementara bersangkutan tampak asyik memainkan layar ponselnya untuk memperjelas gambar video yang ditontonnya. “Karena kalau kita lihat dengan laju suntikan yang seperti apa gitu. Karena ini laju vaksinasinya itu kurang dari 500 ribu. Apa betul Pak?” kata suara seorang perempuan dalam video tersebut.

Video tersebut diketahui dipublikasikan oleh akun twitter @KlikKompas. Gambar adegan syur tadi cukup besar dan jelas untuk ditonton dengan ponsel tersebut. Akun twitter tersebut juga menyebut inisial HM sebagai orang yang dimaksud. Walaupun tidak terang menyebut nama, namun inisial tersebut sudah mengarah kepada salah seorang Anggota Komisi IX-DPR.

“Video full kelakuan salah satu anggota DPR-RI Komisi IX yang sedang rapat Panja Vaksin, inisial HM. Nonton bokep di saat rapat,” tulis akun tersebut.

Terkait ini, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI meminta data akurat dari pengambil video. Wakil Ketua MKD DPR RI Habiburokhman mengatakan pihaknya masih menunggu laporan terkait kabar tersebut.

“(MKD) menunggu laporan atau setidaknya info yang jelas dan akurat dari orang yang mengambil foto itu,” kata Habiburokhman, Minggu (10/4/2022). Ia enggan buru-buru berasumsi. Ia katakan, masih belum menerima laporan dan informasi resmi terkait kabar tersebut.

“Kita nggak mau berasumsi secara prematur. Sejauh ini kami belum terima laporan atau informasi resmi apapun,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu.

Ia menjelaskan mekanisme sidang etik di MKD yakni menerima laporan dahulu, lalu diverifikasi dan ditindaklanjuti. Dengan demikian, informasi sumir itu dapat diketahui kebenarannya, termasuk siapa pelakunya.

BACA JUGA: