RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Legislator NasDem di DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga menilai perlu pendekatan baru untuk mengatasi persoalan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hingga tuntas. Pasalnya belakangan ini kasus PMKS kembali marak di Kota Bandung.
Sebelumnya marak keluhan warga terkait menjamurnya pengamen cilik hingga pencuci kaca mobil di beberapa persimpangan jalan dan lampu merah, yang dinilai warga cukup meresahkan karena meminta uang dengan cara memaksa sehingga menggangu pengendara yang melintas.
“Penertiban pun sudah dilakukan tapi kok sepertinya tidak pernah beres-beres apalagi ini menyangkut anak-anak jadi saya pikir ini sesuatu yang harus dianggap serius oleh pemerintah kota dan juga aparat keamanan bagaimana kemudian eksploitasi terhadap anak ini bisa dihentikan,” kata pria yang akrab disapa Kang Awang itu.
Politisi kelahiran Bandung, 20 Oktober 1984 itu melihat, kejadian tersebut seolah mendapat pembiaran dari pemerintah padahal fenomena seperti itu sudah terjadi sejak lama sekali.
Bahkan Kang Awang mengaku pernah mendapat perlakuan tak mengenakkan di jalan saat dia kuliah. Artinya menurut dia fenomena tersebut sudah ada sejak lama.
“Karena bukan hanya membuat tidak nyaman para pengguna kendaraan ini pun juga menyangkut tentang masa depan anak-anak tersebut yang kita tidak tahu latar belakangnya seperti apa apakah kemudian ada yang mengkoordinasikan yang saya dapatkan informasinya kan seperti itu,” jelasnya.
Kang Awang menduga adanya oknum-oknum yang melakukan eksploitasi terhadap anak-anak di bawah umur untuk meraup keuntungan.
Menurut dia mereka yang menkordinasikan dan melindungi itu harus ditindak secara tegas dan diberi hukuman berat karena telah mengeksploitasi terhadap anak.
“Saya pikir kalau ada tindakan kriminal di sana seperti membuat tidak nyaman memaksa itu kan sudah jelas ada aturan hukumnya dan mereka bisa ditindak bila dianggap melanggar buat yang dewasa. Berbeda dengan yang anak-anak harus dilihat siapa yang dapat keuntungan dari kegiatan itu siapa yang kemudian mengkoordinasikan,” paparnya.