RADARBANDUNG.id, CICALENGKA- Seorang pria ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya dengan wajah terbungkus lakban di Kampung Kebon Kalapa, RT 1/5 Desa Panenjoan, Kec. Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Kapolsek Cicalengka AKP Deni Rusnandar membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, jasad pria tersebut awalnya ditemukan oleh ibunya. Ia ketika anaknya yang ada di dalam kamar tidak kunjung keluar meski pintu sudah diketuk beberapa kali.
“Kemudian ibunya curiga lalu didobrak pintunya dan ditemukan kondisi anaknya dalam keadaan tergantung kemarin pukul 17.00 WIB,” ujar Deni saat dihubungi, Kamis (26/5/2022).
Jasad pria tersebut, lanjut Deni, saat pertama kali ditemukan dalam kondisi wajahnya tertutup lakban. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apa motif dan penyebab kematian pria tersebut. Karenanya, saat ini kepolisian masih melakukan proses autopsi untuk mendalami lebih lanjut kasus kematian pria tersebut.
“Ini lagi pendalaman, sekarang jasad yang bersangkutan lagi di autopsi di RS Sartika Asih oleh Forensik,” tutur Deni.
Kejadian penemuan jasad ini sempat viral di media sosial, banyak masyarakat yang beropini sekaligus menduga sebagai korban kasus pembunuhan, dengan alasan kondisi korban ditemukan dengan tidak wajar. Selain itu, Deni menyebut ada 5 orang saksi yang dimintai keterangan. Serta dalam mendalami kasus ini juga, pihak Polsek Cicalengka melibatkan langsung pihak Polresta Bandung untuk melakukan back up dari Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS).
“Polresta Bandung back up penuh, karena kita perlu bantuan dari INAFIS dan lainnya,” kata Deni.
Deni mengimbau masyarakat agar tidak menduga-duga terkait kasus penemuan jasad pria itu, karena bisa jadi hasil pemeriksaan dan investigasi yang masih dilakukan oleh polisi, belum tentu sesuai dengan apa yang disangkakan oleh opini masyarakat.
Atas kejadian tersebut, Deni menegaskan, agar masyarakat bersabar menunggu investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini, nanti pun hasil dari penyelidikan akan disampaikan secara terbuka. “Ya agar opininya gak liar, masyarakat diharap menunggu laporan lebih lanjut terkait kejadian ini, biar nanti hasil dari penyelidikan yang akan disampaikan,” tutup Deni. (cr1)
