News

Alfamart Beri Pelatihan Olah Sampah Jadi Eco Enzyme ke Warga Astanaanyar

Radar Bandung - 14/06/2022, 23:57 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Alfamart Beri Pelatihan Pengolahan Sampah dengan Eco Enzyme kepada Warga Astanaanyar

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sebagai bentuk kolaborasi dengan pihak swasta, kecamatan Astanaanyar dan PT. Sumber Alfaria Trijaya, tbk (Alfamart) memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi eco enzyme untuk 40 warga Astanaanyar.

Branch Corporate Communication Alfamart, Elisa Refila mengatakan, salah satu program Alfamart adalah eco green. Menurut wanita yang akrab disapa Icha ini, salah satu bentuk realisasi eco green ini adalah kepedulian kepada lingkungan sekitar.

“Jadi kami ingin melestarikan lingkungan salah satunya dengan mengedukasi masyarakat, agar mereka bisa mengolah sampah organik, sehingga bisa mengurangi sampah dari rumah, yang pada gilirannya bisa mengurangi sampah yang diangkut ke TPA,” ujar Icha.

Pelatihan ini, lanjut Icha memanfaatkan sisa-sisa sayuran dan buah-buahan yang dicampur dengan gula merah dan air putih dengan takaran tertentu. Sehingga bisa menghasilkan eco  enzyme yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Harapan kami, warga yang datang ke acara ini, bisa mengajarkan, mengajak dan menularkan ilmu yang didapatkan di sini kepada keluarga dan lingkungan sekitar. Sehingga, pengolahan sampah ini menjadi salah satu budaya yang tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri, namun juga bisa memberikan nilai ekonomi,” paparnya.

Menurut Icha kegiatan yang dilakukan ini, merupakan salah satu penunjang program Pemkot Bandung yang juga concern kepada masalah lingkungan hidup. “Pemkot Bandung kan punya Kang Pisman dan Buruan SAE, yang juga merupakan program penanggulangan sampah dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Icha berharap kegiatan ini bisa menginspirasi pihak lain untuk sama-sama mengajak masyarakat lebih peduli lingkungan. Sementara itu Camat Astanaanyar Sabar Syukur menyambut baik acara ini yang merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat. Di sisi lain, Sabar mengatakan pihaknya sudah mulai membiasakan diri warganya untuk memilah sampah.

“Jadi, per 1 Januari, kami sudah meinta warga untuk memilah sampah, jika ada sampah organik dan anorganik yang disatukan, maka gerobak sampahnya tidak akan diterima di TPS,” terangnya.

Menurut Sabar, program ini sudah diberlakukan di Bojongloa Kaler dan Bojongloa Kidul, ini diberlakukan sangat ketat dan harus dipilah secara ketat pula. Dengan adanya pelatihan pengolahan sampah organik untuk warga, Sabar berharap bisa menjadi pengetahuan bagi warga yang bermanfaat. Sehingga warga juga bisa mengajarkan kepada orang-orang di sekelilingnya.

Acara ini menghadirkan narasumber Direktur Bank Sampah Hijau Lestari, Elis Solihat.

Menurut Elis, eco enzim ini sangat banyak manfaatnya, selain untuk kebutuhan rumah tangga, dalam jumlah yang banyak bisa membantu menjernihkan air sungai. “Untuk kebutuhan rumah tangga, bisa untuk sanitizer. Selain itu juga bisa menajdi cairan pembersih lantai,” terangnya.

Pembuatannya sangat mudah, dengan hanya menggunakan gula merah, sayuran layu namun tidak busuk, dan air. Semua bahan dimasukkan ke dalam satu wadah plastik dan ditutup rapat.

Elis mengatakan secara berkala harus mengeluarkan gas yang ada di dalam wadah, namun setelah itu, wadah harus ditutup rapat kembali. “Dalam waktu kurang lebih 3 bulan cairan eco enzyme sudah bisa digunakan,” tuturnya. (mur)