RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membantah tudingan miring soal rencana pembangunan Masjid Al Mumtadz. Hal itu pun mengundang simpati dari banyak pihak.
Diketahui, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi melalui media sosial miliknya atas pernyataan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi S Kamri yang menyebut proyek Masjid Al Mumtadz dibangun dengan menjaring simpati atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz.
Melalui potongan video, Rudi menilai hal itu tidak sebanding dengan peran almarhum Eril dibanding aparat TNI/Polri yang gugur dalam bertugas.
“Kenapa dibangunkan masjid megah dengan dana Rp 44,48 miliar untuk seorang Eril? Tentara-tentara kita atau polisi yang gugur membela kedaulatan negara di Papua tidak mendapatkan penghormatan seperti itu, tuh. Padahal mereka sudah berjuang, mereka sudah nyata mengorbankan darah dan nyawanya untuk menjaga kedaulatan NKRI,” kata Rudi Kamri.
Ridwan Kamil pun dengan tegas membantah pernyataan itu. Ia pun menyatakan tak mengemis dana untuk pembangunan masjid tersebut.
Menurutnya, rencana dan proses pembangunan Islamic Centre yang berlokasi di Cimaung, Kabupaten Bandung bukan karena Emmeril dimakamkan di sana.
“Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya. Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat,” katanya Rabu (27/7/2022).
Dia juga memastikan lahan lokasi Islamic Center tersebut bukan lagi atas nama pribadi karena sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung.
“Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi.Kebetulan Eril wafat, diinisiasikan namanya menjadi Al Mumtadz,” tuturnya.
Menurutnya sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Uluran tangan ini menurutnya diterima dengan senang hati.
“Maka agar tertib administrasi, dibuatkanlah format donasi via kitabisa.com agar mudah pertanggungjawabannya,” ujarnya.
Ridwan Kamil memastikan ada tidak ada sumbangan dari masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar pribadi sampai kapan pun selesainya.
“Jika tidak suka, silakan saja, tapi minimal tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal yang tidak proporsional. Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya,” tegasnya.
Dukungan untuk Ridwan Kamil pun mengalir. Salah satunya dari Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Barat Joko Suranto yang dikenal sebagai Crazy Rich Grobogan.

Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Barat Joko Suranto
Ia mengaku terusik dengan tudingan bahwa Ridwan Kamil mengemis demi pembangunan masjid Al Mumtadz.
“Ada yang mengatakan Kang Emil mengemis-ngemis, saya terusik, dalam konsep Islam ada yang namanya jariah,” katanya dalam video yang beredar.
“Kalau tidak mampu berbuat baik, janganlah mengusik orang yang sudah mau berbuat baik. Mengusik kebaikan yang sudah dibuat, janganlah. Kita harus hati-hati, kita semuanya akan mati, dikuburkan, dan yang kita bawa hanyalah amal kebaikan,” ujarnya.
Joko sendiri mengabadikan nama putra Ridwan Kamil menjadi nama mushola yang ia bangun di kantornya dengan nama Al Mumtadz Eril. Pemberian nama ini menurutnya karena Eril adalah sosok pemuda yang menginspirasi banyak orang untuk berbuat kebaikan.
“Pemuda yang membuat jutaan air mata turun, pemuda yang pemakamannya begitu dasyat. Jangan takut berbuat kebaikan,” pungkasnya.