RADARBANDUNG.id- Ekshumasi (pembongkaran makam) Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, kemarin (27/7) berjalan lancar. Dilanjutkan dengan autopsi ulang yang dilaksanakan tim dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) di RSUD Sungai Bahar.
Lebih kurang empat jam, proses autopsi tuntas. Kemarin sore Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Ade Firmansyah Sugiharto yang memimpin autopsi menyampaikan keterangan kepada awak media.
Menurut Ade, proses ekshumasi dan autopsi berjalan sesuai dengan tata cara yang sudah ditentukan. Tim dokter forensik memulai dengan pemeriksaan makam, kemudian mengawal penggalian makam dan melaksanakan autopsi di kamar jenazah RSUD Sungai Bahar. Proses itu dimulai pagi hingga menjelang sore.
Baca Juga: Inafis Bawa Tiga Koper dari Rumah Irjen Sambo
”Sesuai dengan yang kami perkirakan sebelumnya, autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama, jenazah sudah diformalin dan mengalami beberapa derajat pembusukan,” beber dia.
Namun, kendala tersebut tidak menjadi soal. Tim dokter forensik yang dia pimpin mampu mengatasinya. Mereka tetap dapat mengidentifikasi luka-luka yang ada di tubuh Brigadir Yosua. Sayang, Ade belum membuka secara jelas penyebab luka-luka tersebut. Alasannya, timnya masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
”Semua sampel telah kami kumpulkan dan akan kami bawa ke Jakarta untuk diperiksa secara mikroskopis di Laboratorium Patologi Anatomi RSCM,” jelasnya.
Ketika ditanya ada atau tidak temuan luka di tubuh Brigadir Yosua yang tidak disebabkan tembakan, Ade menyampaikan bahwa timnya masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dia menyebutkan, luka-luka itu bakal dipastikan muncul sebelum atau setelah Yosua meninggal dunia.
Menurutnya, dibutuhkan waktu dua sampai empat minggu untuk memproses sampel jaringan dari tubuh Yosua yang dibawa ke Jakarta. ”Sekitar empat sampai delapan minggu sampai keluar hasil yang bisa kami berikan kepada penyidik,” tegasnya.
Tentu ada beberapa informasi yang juga disampaikan tim dokter forensik kepada keluarga Yosua. Utamanya informasi yang diharapkan pihak keluarga dan telah disampaikan dalam pertemuan pada Selasa (26/7) malam lalu. ”Informasi sejauh mana (yang disampaikan kepada pihak keluarga, Red), sejauh tidak mengganggu jalannya penyidikan,” ujar dia.