RADARBANDUNG.id – Pengusaha tambak udang di Jabar dan Banten meminta kepada pemerintah untuk mempermudah perizinan tambak udang. Hal itu diungkapkan Ketua SHRIMP Club Jabar dan Banten, Joko Sasongko, disela Seminar dan Musyawarah SHRIMP Club Indonesia Jabar Banten di Hotel Holiday Inn Pasteur, Kota Bandung, Senin (15/8/2022).

Puluhan stand meramaikan Seminar dan Musyawarah SHRIMP Club Indonesia Jabar Banten di Hotel Holiday Inn Pasteur, Kota Bandung, Senin (15/8/2022). Foto : Azam Munawar/Radar Bandung
Menurut Joko, mengenai perizinan tambak udang, pada tahun 2020 lalu, ada 23 syarat perizinan. ”Kami dari SHRIMP Club Jabar dan Banten ini ingin mendorong dan meminta penyederhaan perizinan, sehingga pada 2020 kami meminta kepada KSP, KKP, Kemenkomarinvest, Kepala BKPM apakah mungkin pemeintah bisa mengeluarkan satu izin khusus untuk tambak udang,” tutur Joko.
”Upaya pemerintah pusat soal perizinan tambak udang ini adalah dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia akan mendorong kementerian terkait untuk segera menyederhanakan perizinan tambak udang dan dari 23 syarat perizinan itu akan dirampingkan jadi tiga syarat khusus perizinan tambak udang saja,” sambung Joko.
Joko menambahkan, tambak udang ini salah satu usaha yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan.
”Usaha tambak udang ini penuh dengan terobosan yang tdak bisa dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, pembangunan terutama di daerah pesisir, karena tambak udang ini adanya di pesisir yang jauh dari kota. Dengan adanya investasi pada bidang usaha tambak udang ini akan meningkatkan perekonomian setempat,” tambah Joko.
Selain itu, kata Joko, dengan dibangunnya sarana pendukung untuk bisnis tambak udang, akan mengurangi kantong-kantong kemiskinan.
”Beberapa jalan yang ditempuh oleh penduduk pesisir untuk melepaskan status kemiskinan misalnya dengan pindah ke kota dengan urbanisasi, atau menjadi TKI atau TKW. Maka dengan adanya tambak udang ini akan bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Tentunya sangat perlu dukungan penuh dari pemerintah agar usaha tambak udang lebih baik lagi,” kata Joko.
Joko juga menuturkan, petambak udang ini menjadi kompak menjaga perairan disekitarnya. ”Sehingga masalah pembudidayaan udang semakin merata,” tuturnya.
Disinggung mengenai hasil tambak udang di Jabar dan Banten, menurut Joko hasilnya sangat bagus. ”Dalam setahun mencapai 30 ribu ton. 90 persen udang diekspor dan 10 persen dikonsumsi lokal,” pungkasnya. (azm)