News

Litbang Kemenhan dan Eltran Wujudkan Sepeda Motor Listrik Militer

Radar Bandung - 16/09/2022, 15:20 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Litbang Kemenhan dan Eltran menujudkan sepeda motor listrik militer (Istimewa)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pusat Penelitian dan Pengambangan (Puslitbang) Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikav) resmi memberikan sertifikat prototipe produk untuk Electric Tactical Motor Bike (Eltran) di Pusdikav, Jalan Purabaya Padalarang, Ngamprah, Kab. Bandung Barat (KBB), Kamis (15/9/2022).

Pengembangan kendaraan listrik tersebut sejalan dengan Perpres Nomor  55 Tahun 2019 mengenai kendaraan listrik yang diteken Presiden Joko Widodo.

“Hari ini kita harus bangga karena menjadi pelaku sejarah proses digunakannya motor listrik. Selain itu, menjadi legasi kita kelak,” ujar Kabalitbang Kemhan Marsekal Mudada TNI (Purn), Julexi Tambayong sekaligus mengajak semua pihak untuk turut berpartisipasi dalam pengembangannya agar segera diproduksi massal.

Julexi mengungkapkan bahwa, produk tersebut merupakan rintisan bersama. Oleh karena itu, pihaknya terbuka dengan semua masukan, terutama dari pengguna. “Sehingga nantinya, tidak ada alasan untuk kita menolaknya. Terutama saat penggunaannya di tugas-tugas operasi,” tuturnya.

Menurutnya, produksinya motor listrik ini menjadi bukti Indonesia mengikuti perkembangan yang ada. Selain itu, menjadi komitmen pemerintah dalam upaya mendorong penekanan emisi, ramah lingkungan, khususnya sektor transportasi dan armada militer.

“Kita tidak ketinggalan dengan negara lainnya. Industri nasional, industri karya anak bangsa, harus bisa menjadi kebanggaan bagi kita semua,” katanya.

Electric Tactical Motor Bike ini telah melewati pengujian, dengan meliputi 80 protokol uji, mulai pengereman, halang rintangan, getaran pendek, getaran panjang, perlambatan.

Selain itu, pengereman kering dan basah, daya belok, tanjakan, hingga percepatan. Bahkan mampu menerabas rintangan tegak, rintangan miring, termasuk tanjakan dengan tantangan 60 derajat.

Motor listrik ini pun memiliki kemampuan pengisi daya cepat 2 jam (1.200 W) dan daya tempuh sejauh 80-an km. Kemenhan telah memberikan 40 motor kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, dengan penyerahan langsung disaksikan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, penyerahan kendaraan bermotor ini bagian dari arahan Presiden Joko Widodo untuk menyusun rencana pertahanan jangka panjang.

“Ini baru saja awal karena nanti seluruh Babinsa akan kita kasih motor dan nanti rencananya motornya akan kita buat di dalam negeri di Indonesia oleh Pindad dan PT Len di bawah holding industri pertahanan, holding yang sekarang, yaitu Defend ID,” ujar Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya, termasuk TNI, untuk beralih menggunakan kendaraan dinas listrik. Khusus buat TNI didorong memanfaatkan program konversi, yaitu mengubah kendaraan dinas berbahan bakar menjadi kendaraan dinas listrik berbasis baterai.

Permintaan Presiden Jokowi tersebut sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sehingga, kendaraan yang sebelumnya ditopang mesin bakar menjadi mengandalkan baterai. Nantinya, dapat dimanfaatkan bagi kegiatan operasional kedinasan atau perorangan.

Jokowi juga meminta prioritas secara bertahap pengadaan kendaraan listrik guna memenuhi kebutuhan kendaraan dinas. Hal demikian juga untuk mencapai target pemerintah dalam menurunkan emisi 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060. (dbs)