News

Ridwan Kamil Ucap Belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan, Soroti Pertandingan Malam Hari

Radar Bandung - 03/10/2022, 19:27 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

RADARBANDUNG.d, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan Liga 1 2022/2023 dihentikan sementara, untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Ridwan Kamil pun mengucapkan turut belasungkawa atas tragedi yang terjadi usai laga Arema melawan Persebaya Surabaya yang menewaskan ratusan suporter tersebut. Ia berharap kejadian pahit ini menjadi momentum perbaikan industri sepakbola dari segala aspek.

“Saya mewakili perasaan semua warga ya, satu berduka cita sangat mendalam karena terlalu besar sekali jumlah yang terjadi dalam satu peristiwa ini mending distop dulu instrospeksi dulu,” katanya, Senin (3/10).

Baca Juga: Presiden FIFA soal Tragedi Kanjuruhan: Hari Gelap bagi Dunia Sepakbola

“Yakinkan masyarakat dulu, yakinkan para orang tua dulu bahwa sisitem yang akan kalaupun di lanjutkan betul-betul (bisa menghadirkan) rasa aman nyaman dan lain sebagainya,” lanjutnya.

Selain perbaikan sistem dan manajemen sepakbola, Ridwan Kamil mengatakan, agar peristiwa besar yang menjadi perhatian dunia internasional ini bisa membuat para suporter introspeksi. “Kedua juga instrospeksi suporter bola untuk memahami bahwa ini kompetisi olahraga bukan segalanya kalau menang disayang kalau kalah jangan dimaki,” jelasnya.

Baca Juga: Kapolri: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 125 Orang

Ia juga berharap proses penyelidikan atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan bisa dilakukan secara maksimal. Selain itu, saat kompetisi mulai berjalan, Ridwan Kamil menyoroti soal waktu pertandingan, terutama saat tim yang bertanding masuk kategori laga panas.

“Jadi kalau sepak bola main siang dengan main malam, lebih aman main siang. Karena mengendalikan lebih mudah, visual juga kelihatan. Jadi jangan dipaksakan malam, apa lagi pilihan malemnya hanya gara-gara untuk mengejar tontonan TV lebih banyak,” imbuhnya.