RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Akademisi dan Budayawan, Budi Dalton mengaku belum tertarik maju dalam kontestasi politik 2024, meski namanya masuk sebagai sosok potensial wali kota Bandung. Meski begitu, bukan berarti menutup pintu sepenuhnya.
Sebelumnya, hasil survei Indonesia Politic Research and Consulting (IPRC) merilis nama yang masuk dalam bursa calon wali kota (Cawalkot) Bandung pada Pilkada 2024. Nama Budi Dalton berada di posisi 5 besar bersama Atalia Praratya, Yana Mulyana, M. Farhan, hingga Raffi Ahmad.
“Yang pertama saya pasti berterimakasih kepada masyarakat yang menjadi responden, yang masih mengharapkan bahkan menyimpan perasaannya (dukungan). Tapi, hapunten (maaf), saya belum ada niat,” kata Budi Dalton, Selasa (11/10).
Baca Juga: Masuk Survei Cawalkot Bandung, Ini Respon Ledia Hanifa
“Kalau jawaban hari ini (jika ditanya mau maju dalam Pilwalkot Bandung) belum ada niat. Tapi, kalau ada desakan kuat, saya pengen didukung semua partai. Karena saya nggak mau kalah,” lanjutnya sambil tertawa.
Soal candaannya yang ingin didukung semua partai bukan tanpa alasan.
Menurutnya, semua pihak harus punya semangat yang sama dalam memajukan Kota Bandung. Alasan lainnya adalah ia tak ingin memiliki musuh, meski dalam kenyataannya semua tindak tanduknya tidak bisa menyenangkan semua orang.
Baca Juga: Farhan Maju Jadi Calwalkot Bandung, DPD Nasdem: Sudah Disetujui DPW dan Kader
Meski tidak menyatakan secara detil, Budi Dalton mengaku sudah didatangi beberapa pihak yang menawarkan kepada dirinya untuk maju dalam kontestasi politik.
“Siapapun orangnya (yang terpilih sebagai wali kota Bandung) tidak akan bisa memuaskan masyarakatnya. Tapi paling tidak, saya ingin Bandung punya roh, Identitas. Bandung itu dikenal sebagai Paris van Java karena kuat dan itu diklaim oleh orang lain, Bandung juga disebut sebagai sebagai pusat seniman, musisi, pendidikan,” paparnya.
Disinggung mengenai harapannya mengenai kontestasi pada tahun 2024, ia menyoroti soal kampanye hitam atau cara-cara curang. “Satu hal yang lebih penting kita ikut menyosialisasikan jangan black campaign. Di Bandung jangan terbawa,” pungkasnya. (dbs)