RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PLN UPT Bandung terus berusaha meningkatkan keandalan penyaluran listrik di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengantisipasi gangguan listrik akibat aktivitas bermain layang-layang.
Kegiatan sosialisasi secara masif terkait cara aman bermain layang-layang terus dilakukan melalui kerjasama dengan salah satu stasiun radio ternama di Kota Bandung.
Tidak hanya itu, PLN UPT Bandung juga menggandeng Komunitas Pelangi selaku komunitas pemain layang-layang terbesar di Bandung Raya untuk dapat menyosialisasikan bahaya bermain layang-layang menggunakan tali kawat.
“Kegiatan sosialisasi seperti ini secara rutin kami lakukan bahkan setiap hari melalui radio, inspeksi jaringan yang rawan terkena layang-layang juga terus kami lakukan setiap minggunya, juga sosialisasi kepada komunitas,” ujar Eko.
Selain itu upaya lain yang dilakukan untuk menjaga agar kualitas listrik tetap andal, antara lain pemeliharaan berupa recomisioning relay proteksi, pemeliharaan jaringan ROW (penebangan dan pemangkasan pohon) secara rutin, inspeksi kesiapan peralatan hingga pembersihan sampah layangan di sepanjang jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
PLN UPT Bandung mencatat bahwa dari awal tahun sampai saat ini, delapan kali gangguan listrik terjadi akibat benang tali kawat layang-layang.
Baca Juga: PLN Batalkan Program Kompor Listrik
Eko Prasetyo mengungkapkan beberapa daerah yang kerap kali mengalami gangguan listrik yang diakibatkan oleh layang-layang salah satunya yakni di daerah Kabupaten Cianjur.
“Kami menemukan beberapa kasus gangguan listrik terjadi pada jaringan tegangan tinggi karena ditemukan adanya benang kawat layang-layang yang nyangkut di jaringan tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Yayasan Baitul Maal PLN UP3 Bandung Gelar Khitanan Masal dan Pembagian Sembako
Apabila benang layang-layang mengenai jaringan listrik, maka dapat berimbas padamnya listrik pada suatu daerah. Bahkan akibat benang layang-layang dapat membahayakan jiwa.
“Benang layang-layangnya terbuat dari kawat baja, sehingga selain menyebabkan padamnya listrik, dapat membahayakan jiwa pemain juga,” ujar Eko.