News

Keuskupan Bandung Rayakan Keberagaman Bersama 700 Orang Muda Lintas Agama

Radar Bandung - 31/10/2022, 18:08 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id – Keuskupan Bandung menginisiasi kegiatan lintas agama yang diadakan sepanjang tahun 2022. Kegiatan yang melibatkan 700 orang muda dari berbagai agama ini mengangkat tema besar yang juga menjadi Fokus Pastoral tahun 2022 yaitu “Sukacita Persaudaraan dalam Keberagaman”.

Romo Antonius Haryanto, umum disapa sebagai Romo Hary, Ketua Tim Fokus Pastoral Keuskupan Bandung menjelaskan, “Dalam menghidupi tema ini, kami membuat berbagai program baik tingkat keuskupan, paroki maupun di Dekanat (wilayah beberapa paroki).”

Kegiatan dimulai dari bulan Maret 2022, dengan diadakannya program Sekolah Keberagaman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak teman-teman muda dan pegiat Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan dalam mendalami peran generasi muda Indonesia, yang walau beragam, memiliki visi dan komitmen kuat terhadap semangat kebangsaan.

Kegiatan selanjutnya diadakan pada bulan Mei 2022 yaitu Camping Halaman (hangat lintas iman) yang mempertemukan 120 orang muda lintas agama dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Salah seorang peserta menyatakan bahwa ia merasakan kebahagiaan dapat berjumpa dan berbagi mengenai iman secara terbuka antar teman berbeda agama.

Ahmad Farid, anggota GusDurian Purwakarta menyatakan, ia semakin berani untuk menyadari dan menghapus stereotype yang ada tentang agama lain. “

Setelah perjumpaan yang hangat ini, para peserta Camping Halaman bersepakat membangun niatan untuk terus menjadi duta-duta persaudaraan di tempat masing-masing.

“Senang berjumpa dengan teman yang berbeda. Kami bersaudara meski berbeda,” ungkap Rona Marisa Simamora peserta dari Indramayu.

Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, diadakan berbagai rangkaian acara, seperti camping, diskusi keberagaman, dan juga acara pekan olahraga lintas iman yang diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2022.

“Kegiatan ini mampu menggerakkan sekitar 700 orang muda dari agama yang berbeda. Harapannya program ini seperti bola salju, yang dapat menggerakkan semakin banyak orang untuk membangun persaudaraan,” jelas Romo Hary.