RADARBANDUNG.id, CIANJUR- Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengakibatkan jatuhnya puluhan korban jiwa.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menyampaikan 46 orang meninggal dunia dan 700 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bencana alam tersebut. Puluhan korban meninggal diakibatkan karena tertimpa bangunan.
Hal itu diungkapkan bupati saat diwawancarai sebuah stasiun televisi Kompas TV. “Sementara korban meninggal dunia 46 orang, dan 700 orang lainnya luka-luka,” ujar Herman.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, BMKG Keluarkan Peringatan Kemungkinan Gempa Susulan
Ia juga menyebutkan ada beberapa wilayah yang mengalami kerusakan paling parah akibat Gempa Cianjur. “Wilayah yang paling parah terdampak gempa, Cugenang, Warungkondang, Gekbrong dan Kota Cianjur,” ujarnya.
Meski demikian, Herman belum bisa menjelaskan berapa banyak bangunan yang roboh akibat gempa tersebut. “Belum bisa masih didata,” ucap Herman.
Herman mengungkapkan, saat ini kondisi listrik di wilayah terdampak bencana masih padam. Dia menyebut, warga membutuhkan alat penerangan bantuan usai terjadinya gempa. “Listrik mati, harus ada sentra penunjang, listrik masih mati di kota, ini yang terdampak di kota,” ujar Herman.
Longsor di Cugenang
Dampak dari Gempa Bumi di Cianjur, yang terjadi Senin pukul 13.21 WIB menyebabkan 3 titik di Kecamatan Cugenang mengalami longsor.
Material longsoran menutup jalan, sehingga arus lalulintas lumpuh tak bisa dilalui kendaraan dari arah Puncak Bogor maupun sebaliknya.
Menurut pantauan Radar Cianjur di lokasi, ada satu keluarga yang tertimbun di sebuah warung di pinggir Jalan Raya Cugenang.
Material longsoran pun menimbun beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan. Salah satu pengendara sepeda motor Deni (46) mengatakan, ia terpaksa harus melewati jalan Simpang Galudra mengingat jalan menuju arah Cianjur ditutup.
“Jalan sini karena ditutup ada longsor nutup jalan,” katanya.
Ia mengaku berupaya untuk dapat keluar dari kemacetan karena khawatir dengan keluarganya. “Saya dengar di rumah saya dikawasan Cianjur Kota terdampak gempa sehingga buru-buru untuk pulang,” tandasnya.
Guncangan Gempa Bumi Cianjur dari Sesar Cimandiri
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur diakibatkan adanya patahan geser. Kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer.
“Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi-Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser dengan magnitudo 5,6. Diduga ini merupakan pergerakan dari sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali,” ujar Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dwikorita mengimbau masyarakat yang berada di dalam gedung untuk keluar ruangan. Dikhawatirkan adanya gempa susulan. “Kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu, menunggu. karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan,” imbau Dwikorita.