RADARBANDUNG.id, SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, melakukan audiensi bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementrian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) dalam upaya menuntaskan blank spot di wilayah Kabupaten Bandung.
Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bandung, Cecep Hendrawan mengatakan, langkah ini bertujuan untuk menutup blank spot jaringan internet di Kabupaten Bandung pada tahun 2023.
“Kita ingin di Kabupaten Bandung terhindar dari blank spot. Dengan harapan masyarakat Kabupaten Bandung melek digital dan tidak ada blank spot jaringan internet,” kata Cecep, Selasa (22/11).
Beberapa hal pokok yang disampaikan dalam audiensi tersebut salah satunya adalah target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Bandung dalam rangka mengentaskan ketidakadaan akses jaringan internet. Sebab menurutnya, masih ada sekitar 60 sampai 70 desa yang menjadi blank spot.
“Totalnya pak bupati nengusulkan ajuan yang terbaru diawal tahun untuk 60 kawasan dan sekarang kita akan manfaatkan pengabdian atau layanan dari Bhakti Kominfo ini untuk layanan 3 T (terluar, terjauh dan terpencil),” kata Cecep.
Cecep menuturkan di beberapa wilayah blank spot tersebut, penggunaan internet masih relatif kurang sehingga kurang maksimal dalam pelayanan publiknya. Sehingga melalui bakti kominfo kali ini pihak Pemkab Bandung pada tahun 2023 mengajukan melalui aplikasi PASTI sebanyak 371 titik koordinat untuk membuka jaringan internet.
“Ini mudah-mudahan nanti akan disurvei oleh Bakti Kominfo dan disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang dimiliki oleh Bakti itu sendiri. Apakah layak atau tidak, apakah ini berdekatan dengan stasiun komersial atau tidak,” katanya.
Ia mengungkap sudah ada beberapa langkah dari Pemkab Bandung dalam pengentasan kawasan blank spot internet, salah satunya dengan cara memberikan sambungan penguat sinyal. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Cimaung, Desa Ciporeat, Desa Cipanjalu dan beberapa kawasan lain yang sudah dikerjakan oleh Pemkab Bandung.
“Kita ambil dari stasiun komersial terdekat, dan disebarkan di kawasan blank spot,” ucapnya.
Selain itu, ia pun menyebut, melalui Bakti Kominfo yang akan datang sebagai layanan emergency. Artinya, layanan tersebut nantinya memang dikhususkan bagi wilayah yang betul-betul tidak terdapat akses internet. “Layanan Bakti harus betul-betul bagi kawasan yang memang parah, tidak memiliki akses internet sama sekali,” tandasnya. (cr1)